Kelahiran prematur masih menjadi penyumbang angka kematian bayi terbesar di dunia, Moms & Dads. Di negara kita saja, Biro Pusat Statistik mencatat pada 2016, angkanya mencapai 25 kematian per 1000 kelahiran. Tentunya ini mengundang perhatian banyak pihak sehingga European Foundation for the Care of Newborn Infants (EFCNI) menjadikan tanggal 17 November sebagai Hari Prematuritas Sedunia sejak 2008.
Memperingati Hari Prematuritas Sedunia, GE Healthcare memperkenalkan fasilitas inkubator premium dan inkubator hybrid beserta penghangat berteknologi tinggi untuk bayi prematur, pada Selasa 14 November, di Jakarta Pusat. Kedua fasilitas ini memiliki sejumlah fitur yang telah disempurnakan dari teknologi sebelumnya, untuk meningkatkan proses perawatan si kecil agar organ tubuhnya dapat tumbuh dengan normal dan sehat.
“Inovasi untuk menyediakan solusi mengurangi angka kematian bayi di Indonesia maupun seluruh dunia, sangat penting. Kami terus bekerja sama dengan para costumer untuk menghadapi tantangan ini,” tutur Nilesh Shah, General Manager of Clinical Care Solution, GE Healthcare Africa, India and Southeast Asia.
Sarana yang lengkap dengan teknologi canggih dalam perawatan NICU atau Neonatal Intensive Care Unit untuk bayi prematur, dibutuhkan di samping luasnya pengetahuan tentang perawatan bayi prematur, kesabaran dan keterampilan orang yang menanganinya. “Bayi prematur lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Perawatannya dikategorikan cukup rumit karena tingginya risiko yang dapat terjadi di awal kehidupan bayi tersebut,” ujar Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K), Staf Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RSCM.
Dr. Eni Gustina, MPH, Direktur Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan RI mengungkap, kematian bayi baru lahir angkanya mencapai 54,9% dari seluruh kematian bayi di negara kita. Itu sebabnya keberlangsungan hiduo bayi baru lahir masih menjadi fokus program Kementerian Kesehatan. “Penyebab utamanya adalah bayi berat lahir rendah atau BBLR termasuk prematuritas, diikuti oleh asfiksia dan infeksi. Bayi BBLR atau prematur perlu dirawat dengan metoda kanguru dan tata laksana sesuai dengan kondisi dan komplikasi yang dialami,” paparnya.
Saat ini, fasilitas premium GE Healthcare telah tersedia di sejumlah Rumah Sakit Umum Daerah di berbagai provinsi, seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bangka Belitung, Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. “GE Healthcare Indonesia terus mengupayakan ketersediaan fasilitas perawatan kami, menjangkau lebih banyak lagi wilayah di Indonesia,” ujar Nilesh Shah.