Kebaikan susu dengan kandungan utamanya, protein, memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang kita sejak awal lahir hingga tahap-tahap selanjutnya. Itu sebabnya ditetapkan Hari Susu Sedunia sekaligus Hari Susu Nusantara pada 1 Juni, oleh FAO (Food and Agriculture Organization), PBB, sejak 2001.
Hari Susu Sedunia menjadi momen penting untuk mengingatkan bahwa susu bukan sekadar asupan sehat, yang menyediakan gizi essential untuk tubuh, tapi juga salah satu solusi atas tantangan gizi di Indonesia. Kebiasaan minum susu secara rutin membantu menyiapkan generasi yang sehat dan kuat, pondasi utama dalam membangun negeri.
Dalam diskusi interaktif bertema, ‘Rayakan Kebaikan Susu, Raih Kekuatan untuk Menang,’ di kampus IPB, Dramaga, Kabupaten Bogor, 2 Juni, Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian, Widiastuti, S.E., M.Si, perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, menuturkan,“Setiap anak Indonesia bisa tumbuh sehat, cerdas, dan bebas stunting karena asupan nutrisinya, terutama dari susu, terpenuhi sejak dini. Sudah saatnya kita ubah paradigma bahwa susu bukan barang mewah, melainkan menu wajib di setiap rumah. Dengan memperkuat peternak lokal, mendorong inovasi produk susu, serta menggandeng industri dan investor, kita bisa menjadikan susu sebagai fondasi ketahanan pangan.”
Diskusi, yang dihadiri lebih dari 500 mahasiswa IPB ini, digelar PT Frisian Flag Indonesia atau FFI untuk merayakan Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara. Sekaligus sebagai bagian dari rangkaian program kerjasama antara FFI dan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB).
“FFI menyambut Hari Susu Sedunia, yang juga kita rayakan sebagai Hari Susu Nusantara, dengan penuh suka cita karena perayaan ini merefleksikan komitmen kami terhadap SDGs dan terwujudnya agenda FAO untuk menyajikan susu sebagai asupan penting dalam pemenuhan gizi seimbang,” ungkap Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen PKH Kementerian Pertanian, Dr. Drh. Nuryani Zainuddin, M. Si. menekankan bahwa Hari Susu Nusantara adalah momentum penting untuk mengingatkan bahwa susu bukan minuman biasa. “Di balik segelas susu tersimpan manfaat besar bagi kesehatan, kecerdasan, dan daya tahan tubuh, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan lansia. Namun konsumsi susu masyarakat Indonesia masih sangat rendah, bahkan terendah di Asia Tenggara. Untuk itu, kami mendorong peningkatan produksi susu dalam negeri agar kebutuhan gizi masyarakat dapat terpenuhi secara mandiri.”
Dr. Nuryani menjelaskan, pemerintah menargetkan swasembada susu nasional pada 2029, melalui penambahan satu juta ekor sapi perah, modernisasi peternakan dan kemitraan antara industri dengan peternak. Ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional, yang akan membuka peluang besar bagi generasi muda untuk terlibat aktif membangun ketahanan pangan bangsa.
Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, FEMA IPB, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS., menambahkan, “Susu adalah sumber pangan bergizi tinggi yang berperan penting dalam perbaikan status gizi masyarakat, terutama anak-anak dan remaja. Kaya akan kandungan mikro dan makronutrien yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan optimal, daya tahan tubuh, serta fungsi kognitif mulai dari usia dini hingga dewasa. Hari Susu Nusantara menjadi momen penting untuk mengingatkan kita semua akan peran gizi susu dalam membentuk generasi sehat, cerdas, dan tangguh.”
Lebih jauh Prof. Hardinsyah menuturkan, susu sapi terbukti bermanfaat dalam memperbaiki status gizi, menjaga hidrasi, meningkatkan kesehatan tulang dan gigi, serta membantu regulasi nafsu makan pada anak sekolah. Kandungan zat gizinya, seperti AA, DHA, dan kolin, juga berperan dalam mendukung perkembangan kognitif. Sementara proteinnya membantu performa fisik dan pemulihan fungsi otot.
“Mari kita dorong konsumsi susu sebagai bagian dari pola makan bergizi seimbang dan dukung kemajuan peternak lokal agar rantai susu Indonesia semakin kuat dan berkelanjutan,” ujarnya dalam diskusi bertopik Grass to Glass tersebut.
Secara umum, segelas susu memiliki kandungan makro dan mikro nutrient sebagai berikut:
- Ada dua jenis protein yang terkandung dalam susu, yaitu kasein dan whey. Protein kasein baik untuk mengontrol tekanan darah agar tetap stabil, sedangkan protein whey bermanfaat untuk pertumbuhan dan kesehatan otot anak.
- Vitamin A. Beberapa produk susu sudah diperkaya atau difortifikasi dengan vitamin A, yang dapat melindungi mata dari kerusakan, memperkuat daya tahan tubuh, dan memelihara kesehatan kulit.
- Vitamin B. Susu mengandung beragam jenis vitamin B, seperti vitamin B1, B2, B6 dan B12, yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem saraf dan otak, memproduksi sel darah merah dan mendukung proses pembentukan energi atau metabolisme dalam tubuh.
- Vitamin D, yang bermanfaat untuk memperkuat tulang dan gigi, serta menjaga kesehatan otot tubuh.
- Kalsium, yang dibutuhkan untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan tulang dan gigi.
- Dalam segelas susu terkandung sekitar 200 mg fosfor. Sama seperti kalsium, mineral ini juga dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, menjaga fungsi otot dan saraf, membantu pembentukan DNA dan RNA sel, serta meningkatkan proses metabolisme tubuh.
- Kalium untuk membantu fungsi saraf dan otot.
Mendukung kemandirian produksi susu nasional dan keberlanjutan industrinya, FFI aktif melakukan inisiatif peningkatan kapasitas peternak lokal lewat kerjasama dengan koperasi. Dairy Development Program atau DDP dijalankan sejak 2013, dengan tujuan meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi susu segar domestik. Dengan semangat “Nourishing Indonesia to Progress, FFI juga menjalankan program regenerasi peternak, Young Progressive Farmer Academy (YPFA). Agar lahir peternak-peternak muda Indonesia yang inovatif, modern dan melek teknologi.