Saat si kecil batuk dengan suara keras dan dalam, mirip menggonggong, ini pertanda si kecil terkena croup. Croup adalah pembengkakkan pada laring atau kotak suara, trakea atau batang tenggorok dan bronkus atau cabang trakea ke paru-paru. Selain batuk, nafas si kecil terdengar keras dan tampak sesak. Batuk juga lebih sering terdengar di malam hari dan semakin parah bila menangis. Gejala lainnya, si kecil sedikit demam dan diawali dengan gejala flu selama beberapa hari.
Penyebabnya bisa beragam, lebih sering karena virus dan alergi, tetapi jarang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini bisa juga disebabkan karena asam lambung yang naik. Croup akibat alergi dan asam lambung tentunya tidak menular. Virus parainfluenza adalah penyebab yang paling umum dan mudah menular. Tapi si kecil bisa juga tertular virus RSV (respiratory syncytial virus) dan adenovirus. Selain itu, campak dapat memicu croup.
Croup dapat terjadi di usia berapa pun, tetapi paling sering menyerang si kecil berusia antara 6 bulan sampai 3 tahun. Penyakit ini tidak begitu berbahaya tapi harus segera diobati. Biasanya batuk tampak berat di dua atau tiga hari pertama dan bisa sembuh dalam waktu seminggu. Bila si kecil sesak nafas parah sampai mengeluarkan air liur, atau bahkan bibirnya membiru, Moms & Dads perlu segera ke rumah sakit.
Moms & Dads juga dapat melindungi si kecil dari penyakit ini dengan vaksin campak, difteri dan Haemophilus influenzae (Hib) agar tidak mudah tertular. Selain itu, ajari si kecil rutin mencuci tangan dan menutup mulut dengan siku bila batuk atau bersin.
Croup ringan dapat diatasi di rumah, Moms & Dads. Udara yang lembab dan dingin diyakini dapat mengurangi pembengkakkan saluran nafas. Si kecil bisa diuap selama 15 sampai 20 menit di kamar mandi. Penguapan dapat dilakukan setiap kali si kecil batuk, terutama di malam hari. Atau Moms & Dads dapat mengajaknya jalan-jalan di udara yang segar dan sejuk. Selain itu, pastikan si kecil duduk tegak atau berdiri agar dia dapat bernafas dengan lebih baik.
Moms & Dads juga dapat menempatkan alat pelembab udara yang dibersihkan tiap hari, di kamarnya. Pastikan si kecil mendapat cairan yang cukup dan jangan memberikan sembarang obat tanpa resep dokter. Obat batuk tidak disarankan karena tidak berpengaruh pada pembengkakkan. Bahkan obat batuk cenderung menghambat pengeluaran dahak si kecil. Untuk gejala yang lebih berat, si kecil perlu obat-obatan dari dokter dan bila sesak nafas berat, tenaga medis akan memberinya oksigen tambahan.