Saat merencanakan kehamilan, tingkat kesuburan Moms & Dads tentu sangat berpengaruh. Ketidaksuburan bisa terjadi pada salah satunya dan ternyata banyak Dads yang kurang peduli pada kesuburannya sendiri.
Di penghujung 2016, tim periset Kanada merilis hasil survey yang mengungkap banyak Dads yang tidak tahu faktor-faktor pemicu ketidaksuburan pada dirinya. Akibatnya, mereka mengabaikan banyak faktor risiko yang baru disadari setelah mulai merencanakan memiliki anak.
Menurut hasil riset tim McGill University, Montreal, sebagian besar Dads tahu penyakit kanker, merokok dan menggunakan steroid bisa memicu ketidaksuburan. Tapi banyak yang tidak sadar faktor risiko lain, seperti obesitas, terlalu sering bersepeda hingga menaruh laptop di pangkuan. Hasil survey ini merata pada beragam usia, latar belakang pendidikan dan tingkat pendapatan.
“Laki-laki cenderung kurang kritis untuk kesehatan mereka sendiri. Itu sebabnya mereka seperti kurang menggali informasi tentang kesuburan mereka,” ujar Phyllis Zelkowitz, ketua tim riset yang juga associate professor di jurusan psikiatri McGill University.
Riset ini menunjukkan hanya 30% dari para Dads yang menjadi responden mengaku peduli pada kesuburan mereka. Dan hampir 60% responden ingin mengetahui lebih jauh tentang faktor risiko ketidaksuburan.
“Tidak subur membuat banyak orang terpukul. Ketika laki-laki ingin memiliki anak atau harus menjalani perawatan kesuburan yang mahal akan ada dampak psikologis yang besar. Bisa memicu depresi dan membuat hubungan menegang,’ tutur Zelkowitz dalam rilisnya.
Tim periset kemudian menyarankan, laki-laki perlu mendapat pengetahuan tentang kesuburan sejak remaja agar ia bisa melindungi diri sendiri dan berbagai faktor risiko. Hasil riset ini sudah dipublikasikan di edisi terbaru jurnal Human Reproduction.
Secara singkat, Mayo Clinic pernah memuat beberapa faktor risiko yang memicu ketidaksuburan pada Dads, yaitu:
- Merokok tembakau
- Penggunaan alkohol
- Pemakaian obat terlarang
- Mengalami kelebihan berat badan
- Pernah atau sedang mengalami infeksi tertentu
- Terkena racun atau sering terpapar radiasi
- Testikel sering terkena panas berlebihan
- Pernah mengalami trauma pada testikel
- Pernah menjalani vasektomi atau operasi besar di bagian perut dan pelvis
- Perkembangan testikel yang tidak sempurna sejak bayi
- Terlahir dengan kelainan kesuburan atau ada faktor keturunan
- Memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti tumor dan penyakit kronis
- Sedang menjalani pengobatan atau perawatan medis tertentu, seperti terapi radiasi untuk kanker.