Wabah demam berdarah masih sering terjadi di negara kita. Dian Sastrowardoyo menyadari hal ini dan sebagai mom dua anak, ia tentunya ingin melindungi semua anggota keluarga agar tidak terjangkit penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini.
“Keluarga adalah hal yang paling utama. Keluarga selalu ada di pikiran saya, dan tujuan saya adalah mengambil langkah untuk memastikan agar mereka tetap terlindungi. Salah satu yang terpenting adalah mengedukasi mereka tentang bahaya air yang tergenang di ember,” ujar mom yang didaulat sebagai Duta Baygon ini dalam Konferensi Media: Gerakkan “Balikkan Ember” pada 2 Maret, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.
Dian mengajak para Moms, ibu tangguh Indonesia untuk membangun kesadaran akan nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah dengan cara bergabung dalam gerakan Balikan Ember. “Saya mengajak semua ibu tangguh Indonesia untuk berbagung dengan Gerakan Balikkan ember untuk mecegah resiko perkembangbiakan nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah,” ujar Dian.
Moms hanya perlu membalikkan ember dan mengunggah foto Moms saat menginjak ember dengan posisi terbalik di media sosial dengan tagar #BalikkanEmber. Partisipasi dari kita semua sangat diperlukan untuk membangun kesadaran bahwa langkah sederhana ini dapat membuat perbedaan yang signifikan, tidak hanya untuk keluarga tetapi juga untuk masyarakat.
Selama ini, sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggunakan ember di rumah untuk mencuci baju, kendaraan, atau mengumpulkan air. Namun, banyak orang yang masih tidak menyadari bahwa Aedes aegypti—nyamuk yang dapat membawa penyakit demam berdarah—dapat bertelur di genangan air.
Baygon dari SC Johnson menginisiasi Gerakkan “Balikkan Ember” sebagai salah satu cara sederhana untuk melindungi seluruh anggota keluarga. Gerakan ini adalah aksi sederhana untuk menutup ruang agar Aedes aegypti—nyamuk yang dapat menyebabkan demam berdarah—tidak dapat berkembang biak. Melalui gerakan ini, para ibu diharapkan peka terhadap isu ini.
Selain Dian, psikolog Tika Bisono juga mendukung penuh gerakan Balikkan Ember. “Ketika berbicara mengenai hal-hal penting bagi keluarga, ibu harus bersikap tegas dan membuat pilihan yang tidak mudah untuk melindungi keluarga,” katanya.