Sekali Moms and Dads mendonorkan darah, bisa jadi telah menolong nyawa seseorang di luar sana. Tetapi keuntungan menjadi donor darah bukan hanya itu. Yuk cari tahu apa saja keuntungan menjadi donor darah bagi tubuh kita.
Menyeimbangkan kadar zat besi dalam darah
Setiap kali kita mendonorkan darah, kita akan kehilangan sekitar 1 ¼ gram zat besi dalam darah kita. Apakah ini berbahaya? Justru sebaliknya. Kegiatan donor darah membantu tubuh mengeluarkan kelebihan zat besi yang bisa berakibat lebih buruk dari kekurangannya. Kelebihan zat besi dapat menyebabkan penyakit jantung. Ini jarang ditemui pada perempuan karena kadar zat besi mereka stabil berkat menstruasi. Jadi, donor darah secara teratur sangat dianjurkan bagi para pria dan perempuan menopause untuk mengurangi risiko penyakit jantung, acute myocardial infarction.
Memperlancar aliran darah
Stress, diet, terapi gelombang radio atau elektromagnetik, merokok, kadar kolesterol tinggi, dan banyak lagi akan membuat darah kita hypercoagulable alias kental dan mengalir lambat. Ini akan memicu peradangan karena oksigen dalam darah tidak bisa didistribusikan dengan baik. Mendonorkan darah secara teratur membantu memperlancar aliran darah dan mengurangi risiko kerusakan akibat penyumbatan pembuluh darah. “Donor darah regular jarang terkena serangan jantung, stroke dan kanker,” ujar Phillip DeChristopher, M.D., Ph.D., direktur bank darah Loyola University Health System.
Membakar kalori
Sekali mendonorkan darah, kita akan membakar 650 Kcal. Kondisi ini membantu Moms & Dads menurunkan berat badan. Tapi bukan berarti Moms & Dads bisa sesering mungkin mendonorkan darah untuk mengurangi berat badan ya. Karena donor darah sebaiknya dilakukan hanya sekali dalam dua atau tiga bulan, tergantung kondisi kesehatan, kadar hemoglobin dan zat besi dalam darah kita.
Mendapat cek kesehatan kecil gratis
Setiap pendonor harus menjalani beragam tes kesehatan, seperti cek tekanan darah, denyut nadi, dan hemoglobin. Biasanya dilakukan juga tes darah untuk 13 jenis penyakit menular, seperti HIV, hepatitis B dan C, dan syphilis. Semuanya dilakukan secara gratis, walaupun mungkin tidak sedetail medical checkup total.
Berumur lebih panjang
Melakukan kebaikan tanpa pamrih alias ikhlas dan tulus biasanya membuat Moms & Dads merasa lebih bahagia. Perasaan ini menjauhkan kita dari stress dan risiko berbagai penyakit. Wajar bila para pakar menyebut pendonor darah regular biasanya berumur panjang.
Meskipun donor darah baik untuk kesehatan, kegiatan ini tidak dianjurkan bagi ibu hamil atau orang yang memiliki berat badan di bawah normal. Berkurangnya zat besi akibat donor darah pada ibu hamil bisa menyebabkan anemia, yang mempengaruhi janin. Moms baru bisa menjadi donor darah paling cepat enam minggu setelah melahirkan.