Pijat bayi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan tumbuh kembang si kecil. Apalagi bila Moms & Dads sendiri yang melakukannya. Si kecil bisa langsung merasakan kasih sayang dan belajar berkomunikasi dengan Moms & Dads, membuat bonding keluarga semakin kuat.
Itu sebabnya PT Johnson & Johnson Indonesia melalui merek unggulan JOHNSON’S®, menginisiasi program Sentuhan Cinta yang berlangsung selama dua bulan, Mei – Juni 2018 lalu. Program yang didukung lebih dari 250.000 moms ini akan dilanjutkan dengan Gerakan Pijat Bayi Nasional di The Hall, Senayan City, Jakarta, Sabtu, 7 Juli 2018.
“Untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi anak Indonesia, kami bekerja sama dengan Alfamart, Tokopedia dan Yayasan Sayangi Tunas Cilik (mitra Save The Children di Indonesia). Dalam program Sentuhan Cinta ini, JOHNSON’S® memandu dan mengadvokasi orangtua dengan membekali mereka pengetahuan ritual pijat bayi,” tutur Lakish Hatalkar, Presiden Direktur PT. Johnson & Johnson Indonesia, dalam jumpa pers di Suasana Restaurant, Aston Kuningan Suites, Jakarta Selatan, 4 Juli 2018.
Ia menambahkan, JOHNSON’S® berkomitmen memberikan kesempatan yang sama kepada semua bayi di Indonesia untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, termasuk bayi-bayi yang kurang beruntung. Setelah program Sentuhan Cinta, yang berlangsung di Tapanuli – Sumatra Utara, Sumba Tengah – Nusa Tenggara Timur dan Maluku, Gerakan Pijat Bayi Nasional akan berlangsung di Jakarta dengan 500 moms.“Gerakan ini mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan akan dicatat sebagai rekor baru di Museum Rekor Indonesia,” ujarnya.
Moms dengan bayi berusia maksimum 9 bulan atau tengah hamil bisa ikut berpartisipasi dalam gerakan ini dengan mendaftarkan ke panitia. Informasinya bisa di akses melalui akun resmi JOHNSON’S® di Instagram @johnsonsbaby_id atau Facebook @JohnsonsBabyIndonesia.
Brand Manager JOHNSON’S, Wynne Lukman mengungkap, “Untuk menjangkau lebih banyak lagi ibu di berbagai wilayah Indonesia, kami akan melakukan edukasi melalui live streaming di Medan dan Surabaya.”
Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Ina Rosalina, Sp.A(K), M.Kes, MH.Kes. menjelaskan, pijat bayi sebenarnya sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat kita, hanya saja lebih sering dilakukan oleh paraji. Dengan metoda yang tepat dan dilakukan sendiri oleh Moms & Dads, pijat bayi sangat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang bayi, terutama di seribu hari kehidupan dan menguatkan bonding.
“Dengan pijat bayi, motorik halus dan kasarnya terstimulasi dan dapat berkembang lebih baik. Nutrisi juga beredar dengan lebih baik dan nafsu makan bertambah. Ibu yang memijat bayinya bahkan produksi ASI-nya menjadi lebih baik,” tutur Dr. Ina. Ia menambahkan, bila tumbuh kembang si kecil saat ini optimal, terhindar dari stunting dan gizi buruk, maka pada 2020 -2030 negara kita akan memiliki bonus demografi dengan generasi usia produktif yang baik.