Jika anak memgkonsumsi gula berlebihan, yang membuatnya makin sulit meninggalkan gula. Kelebihan konsumsi ini justru akan mengakibatkan hipoglikemia, yaitu rendahnya gula dalam darah. Tubuh menjadi gemetaran dan terasa lapar.
Tepung-tepungan adalah Karbohidrat Simpleks, sangat rendah serat, lengket di usus selama 5-7 hari. Sifat tepung adalah asam, sehingga memicu terjadinya produksi lender berlebihan, selanjutnya anak cenderung bermanifestasi sebagai alergi pernafasan yang berkepanjangan. Kurangnya serat pada tepung dapat menyebabkan kanker usus, karena feses terlalu lama tinggal dalam usus besar dan bakteri jahat yang seharusnya dibuang justru berlama-lama berada dalam usus. Ketiadaan serat juga membuat feses mengeras, melekat pada dinding usus besar. Ini bisa mengakibatkan radang usus besar, diperburuk oleh bakteri jahat tadi.
Jadi pada intinya gantilah sumber tepung-tepungan, gula berlebihan dan gorengan dengan Karbohidrat Kompleks yang berserat tinggi dan menyehatkan. Asupan susu hanya sekitar 2-3 per hari sebagai sumber Calsium untuk pertumbuhan tulang. Pilih jenis susu bubuk atau susu pasteurisasi, dan hindari UHT di mana pemanasan tinggi 140 C pada susu akan merusak kandungan enzim di dalamnya.
Jika si kecil mengalami pilek yang berkepanjangan dan sulit sembuh, kemungkinan merupakan gejala alergi pernafasan. Apakah konsumsi makanan sudah sesuai yang di atas? Tambahkan asupan probiotic atau kuman baik rutin, paling tidak 1 kali per hari. Probiotic didapatkan dari makanan yang difermentasi seperti yoghurt yang disendok (bukan cair agar lebih efektif), tape singkong atau sejenisnya tidak digoreng atau rebus, tempe (hindari gorengan, lebih baik disemur, lodeh, pepes) dan keju. Pemanasan pada makanan mengandung probiotic akan membunuh kuman baiknya. Probiotic berfungsi membentuk daya tahan tubuh, yaitu terjadinya munoglobulin A secretory di sepanjang dinding mukosa saluran nafas dan saluran cerna. Semoga lekas sembuh dari alerginya.