Moms, masa remaja sudah lewat tapi kulit wajah masih saja berjerawat? Ternyata para ahli pun penasaran. Mereka berusaha mencari tahu lewat riset ilmiah mengapa sebagian wanita dewasa tetap rentan terhadap masalah kulit yang satu ini.
Para periset dari Italia mengamati 500 wanita berusia lebih dari 25 tahun, yang tidak terlindungi dari banyak faktor risiko jerawat. Beberapa faktor risiko tersebut seperti kurangnya asupan buah dan sayur, kadar stress tinggi hingga riwayat keluarga yang berjerawat di usia dewasa.
Dr. Luigi Naldi, pemimpin riset dari Study Center of the Italian Group for Epidemiologic Research in Dermatology di Bergamo, Italia menjelaskan, lebih dari 80% remaja mengalami masalah jerawat. Biasanya masalah ini hilang setelah mereka memasuki usia 20-an. Tapi sekitar 20-40% wanita dewasa masih mengalaminya, berbeda dengan pria dewasa. Umumnya mereka berjerawat menjelang dan selama haid, tapi bisa juga akibat menghentikan konsumsi pil KB.
Riset ini melibatkan para wanita yang mengunjungi klinik dermatologi di 12 kota di Italia. Secara umum, 248 wanita didiagnosa berjerawat dan 270 wanita didiagnosa mengalami kondisi kulit lainnya. Penelitian ini kemudian menemukan faktor gaya hidup tertentu berkaitan dengan meningkatnya risiko masalah jerawat.
Hasilnya, wanita yang mengonsumsi buah, sayuran dan ikan segar kurang dari empat kali seminggu, dua kali lipat berisiko terkena masalah jerawat dibanding yang rajin makan buah, sayur dan ikan segar. Penemuan ini dipublikasikan di edisi Desember, Journal of the American Academy of Dermatology.
Tapi menurut para dermatologis yang lain, hasil riset ini belum jelas apakah sayuran dan buah mampu menjadi solusi untuk Moms yang berjerawat atau tidak. Dr. Debra Jaliman assistant professor dermatology di Icahn School of Medicine, Mount Sinai, New York City, menjelaskan kemungkinan wanita yang jarang mengonsumsi sayur dan buah, cenderung lebih banyak menyantap makanan dengan indeks glikemik tinggi, yang membuat kadar gula meningkat. Makanan berkadar glikemik tinggi diantaranya roti putih, nasi, keripik, crackers, dan kue kering atau cake.
“Kami melihat, orang-orang yang gemar mengonsumsi junk food lebih berisiko terkena masalah jerawat,” ujar Dr. Debra Jaliman, mengomentari hasil riset. Dr. Bethanee Schlosser, dermatologis dari Northwestern University Feinberg School of Medicine, Chicago juga berpendapat sama. Jerawat pada wanita dewasa lebih dipicu oleh konsumsi makanan berkadar gula tinggi. Dan ia juga menyayangkan riset ini tidak melibatkan konsumsi produk susu yang juga berpengaruh.
Selain makanan, kadar stress sangat mempengaruhi kesehatan kulit. Riset membuktikan wanita dengan kadar stress tinggi lebih banyak mengalami masalah jerawat dibandingkan yang kadar stress rendah. Masalah jerawat juga dialami wanita yang orangtua dan saudaranya memiliki masalah sama, begitu pula dengan wanita yang belum pernah hamil atau mengalami hirsutism – pertumbuhan rambut di wajah atau badan seperti pria karena masalah hormonal.