Kanker tenggorokan dan kanker paru adalah penyakit yang paling sering disebut sebagai efek samping rokok. Ternyata masih banyak lagi, yang membuat tubuh seorang perokok berpotensi mengidap penyakit dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Kementerian Kesehatan RI mengajak kita untuk lebih aware, Moms & Dads, lewat kampanye media sosial #SuaraTanpaRokok. Khusus untuk para perokok aktif, yang jumlahnya tetap tinggi, malah semakin meningkat untuk perokok perempuan, berikut ini beberapa efek samping rokok pada tubuh, dari kepala sampai kaki.
- Rambut rontok
Rokok melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga rentan terhadap penyakit seperti lupus erythematosus, yang menyebabkan rambut rontok, sariawan, dan erupsi cutan atau bintik merah di wajah, kulit kepala dan tangan.
- Katarak
Rokok dapat menyebabkan katarak dengan cara mengiritasi mata akibat terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang terbawa aliran darah ke mata. Menurut data, 40% perokok mengalami katarak.
- Kulit keriput
Merokok memicu kerusakan protein yang menjaga elastisitas kulit, mengikis vitamin A dan menghambat aliran darah, membuat perokok berisiko mengalami penuaan dini. Salah satu tandanya adalah kulit kering dan keriput, terutama di daerah bibir dan mata.
- Hilangnya pendengaran
Tembakau menyebabkan timbulnya endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menghambat aliran darah ke dalam telinga bagian dalam, memicu kehilangan pendengaran dini. Perokok juga berisiko 3 kali lebih besar terkena meningitis atau paralis wajah.
- Kanker kulit
Perokok berisiko dua kali lebih besar terkena Cutaneus Squamus Cell Cancer, sejenis kanker yang meninggalkan bercak pada kulit.
- Karies
Rokok membuat kondisi mulut lebih asam, membentuk plak berlebih sehingga gigi menjadi kuning dan lebih cepat terjadi karies atau gigi berlubang.
- Emphysema
Emphysema adalah pelebaran dan rusaknya kantung udara pada paru-paru sehingga menurunkan kapasitas paru untuk mengisap oksigen dan melepaskan CO2. Pada kondisi parah, pasien perlu bernafas dengan bantuan Tracheotomy atau sayatan pada tenggorokan.
- Osteoporosis
Karbon monoksida, CO2, yang beracun terdapat pada gas buang dan asap rokok, yang lebih mudah terikat dalam darah dibanding oksigen. Akibatnya, kemampuan mengikat oksigen turun 15% pada perokok sehingga ia kehilangan densitas tulang atau osteoporosis.
- Penyakit jantung
Rokok menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkan risiko hipertensi dan penyumbatan arteri penyebab serangan jantung dan stroke.
- Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri sehingga memicu tukak lambung dan menurunkan kemampuan untuk menetralkan asam lambung setelah makan.
- Disklori jari
Tar pada asap rokok meninggalkan warna kuning dan kecoklatan di jari dan kuku.
- Kanker uterus
Merokok meningkatkan risiko kanker serviks dan uterus. Pada Moms hamil, berisiko bayi lahir dengan bobot rendah, keguguran, stillbirth hingga kematian bayi mendadak atau SIDS. Merokok juga menurunkan kadar estrogen pada Moms, memicu menopause dini.
- Kerusakan sperma
Rokok memicu deformasi sperma dan kerusakan DNA nya sehingga memicu keguguran dan anomaly congenital. Rokok mengurangi jumlah sperma dan memicu kemandulan.
- Psoriasis
Psoriasis inflamasi noncotageous pada kulit yang menyisakan bercak merah berair dan gatal 2-3 kali lebih besar terjadi pada perokok.
- Penyakit Beurger
Beurger atau throaboanginosis obliteran adalah pembengkakan arteri vena dan saraf utama kaki yang menghambat aliran darah. Bila dibiarkan akan memicu gangrene atau matinya jaringan tubuh sehingga pasien perlu diamputasi. Bisa terjadi pada kaki maupun jari tangan.
- Kanker
Rokok mengandung 40 macam zat karsinogen atau pemicu kanker. Selain kanker paru, perokok berisko terkena kanker hidung, lidah, mulut, kelenjar ludah, pharynx, kerongkongan, oesophagus, larynx, lambung, ginjal, kandung kemih dan anus.