Jelang Hari Ibu, 22 Desember dan libur panjang akhir tahun, boleh dong Mom merencanakan untuk memanjakan diri. Ini waktu yang tepat untuk merancang me time, bersantai sejenak di tengah rutinitas sehari-hari yang kadang penuh tekanan.
Me time tak perlu lama, tapi sering terlupakan terutama oleh moms bekerja. Padahal ajang relaksasi ini bisa menjadi salah satu cara untuk menurunkan kadar stress. Stress menurun, Moms bisa terhindar dari berbagai penyakit, termasuk penyakit cardiovascular seperti jantung koroner dan stroke. Penelitian Women Health Study menunjukkan, ada kaitan antara perempuan yang bekerja di tempat dengan stress tinggi dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner.
Dr. dr. Amiliana Mardiani Soesanto, SpJP, dari Dept. Kardiologi & Kedokteran Vaskuler, FKUI/RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, mengungkap, ”Di masa reproduksi atau sebelum menopause, jarang ditemui kasus penyakit jantung koroner pada perempuan karena masih memiliki pelindung, yaitu hormon estrogen. Tetapi bila sejak dini kesehatan Moms tidak terjaga, beragam faktor risiko penyakit jantung koroner dampaknya akan langsung terlihat begitu kadar estrogen menurun.”
Saat ditemui di kantor pusat Yayasan Jantung Indonesia (YJI) di Jakarta, Dr. Amiliana menjelaskan secara umum, ada dua jenis faktor risiko penyakit jantung koroner:
- Faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi. Contohnya: gender, pria cenderung lebih berisiko dibanding wanita di usia produktif. Atau faktor riwayat penyakit jantung koroner dalam keluarga dan menopause pada wanita.
- Faktor risiko yang bisa dimodifikasi. Contohnya: rokok yang sangat bisa dihindari. Atau beragam penyakit yang bisa dikendalikan, seperti hipertensi, diabetes dan kadar kolesterol tinggi.
Agar terhindar dari risiko penyakit cardiovascular, terutama stroke dan jantung koroner, Dr. Amiliana menyarankan beberapa cara pencegahan, yaitu:
- Membina hubungan baik dan menjaga komunikasi dengan lingkungan bekerja dan keluarga agar terhindar dari stress
- Menyediakan me time, relaksasi, menikmati apa yang kita sukai tanpa melupakan tanggung jawab
- Time management, melatih berdisiplin dengan waktu dan mengendalikan kemampuan multitasking
- Menerapkan gaya hidup sehat, salah satunya dengan tidak merokok atau menjadi perokok pasif.
- Menerapkan gaya hidup aktif dengan berolahraga 30 menit sehari atau menyempatkan diri untuk berjalan cepat dan aktivitas fisik lainnya.
- Pola makan seimbang, terutama konsumsi buah-buahan dan sayuran. Cegah obesitas.
- Mengelola stress dengan tawakal dan bersikap terbuka
- Memeriksakan kesehatan rutin, termasuk cek kesehatan jantung dengan EKG dan treadmill.
Ibu Syahlina Zuhal, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia atau YJI menambahkan, risiko penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan menerapkan Panca Usaha Jantung Sehat, yaitu:
Seimbangkan gizi
Enyahkan rokok
Hadapi dan atasi stress
Awasi tekanan darah
Teratur berolahraga
“YJI sebagai bagian dari World Heart Federation, selalu mengingatkan agar kita, terutama wanita, waspada terhadap penyakit jantung. Kami mendukung gerakan Go Red For Women karena wanita tiangnya rumah tangga, keluarga dan negara yang bekerja untuk semua orang di lingkungannya. Jadi penting untuk peduli pada kesehatan diri sendiri, selain kesehatan keluarga dan orang lain,” tutur Ibu Syahlina.
Sejak berdiri tahun 1974 hingga kini, YJI telah memiliki 6 seri senam jantung sehat yang dibuat oleh para ahli, seperti dokter olahraga, kardiolog dan ahli gizi. Sudah ada sekitar 3300 klub jantung sehat di seluruh indonesia, yang menjalankan senam jantung secara rutin di daerah masing-masing.
“Memperingati World Heart Day tahun ini, kami mengadakan kegiatan di tiga kota besar, Palembang, Samarinda dan Menado, serta 4 kota lainnya: Medan, Makassar, Surabaya dan Jakarta sepanjang November. Selama puluhan tahun kami juga membantu penanganan anak dengan penyakit jantung bawaan. Semoga target tahun 2025 kematian dini akibat penyakit jantung berkurang bisa tercapai,” papar Ibu Syahlina.