Sistem pencernaan si kecil, sama seperti kita, memiliki sahabat bernama Lactobacillus reuteri atau L. reuteri. Ini nama sejenis bakteri yang hidup dalam usus manusia. Eksistensinya tak hanya diperlukan untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus, tetapi juga menjaga agar usus tetap sehat dan bekerja dengan baik dalam menyerap asupan nutrisi.
Lactobacillus reuteri sangat penting karena merupakan salah satu probiotik atau bakteri baik, yang melawan bakteri jahat penyebab penyakit. Namanya diambil dari nama ahli mikrobiologi asal Jerman, Gerhard Reuter, yang menemukan bakteri tersebut dalam usus manusia. Beliau bahkan mengabdikan hampir sepanjang kariernya untuk memahami mikrobiota usus manusia.
- reuteri juga ditemukan dalam ASI, sebagai sumber alami awal probiotik untuk manusia. Saat si kecil baru lahir, ususnya masih kosong dan steril. Segera setelah lahir, berbagai jenis bakteri mulai memasuki tubuhnya, termasuk saluran cerna. Bakteri yang masuk ke dalam usus akan membantu sistem pencernaan dengan mengurai makanan. Tapi tidak semua bakteri yang masuk bersifat baik.
Bakteri jahat akan menyebabkan penyakit atau bersifat patogen, seperti bakteri penyebab diare dan radang usus. Itu sebabnya si kecil perlu mengkonsumsi ASI sejak lahir untuk mendapatkan asupan bakteri baik Lactobacillus reuteri alami yang cukup, agar sistem pencernaannya sehat, sekaligus untuk membangun sistem kekebalan tubuh sejak dini.
Berikut beberapa manfaat Lactobacillus reuteri dalam mikrobiota usus:
- Melindungi lapisan usus dari serangan bakteri jahat atau patogen.
- Membantu mencegah infeksi, diare dan peradangan usus.
- Membantu menguraikan makanan dan penyerapan nutrisi.
- Menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk pencernaan dan daya tahan tubuh.
Lactobacillus reuteri bekerja dengan menghasilkan zat-zat khusus yang mampu melawan bakteri patogen. Selain itu, L. reuteri memperkuat barrier alami usus, sehingga bakteri jahat tidak mudah masuk ke jaringan tubuh dan menyebabkan penyakit. Bila si kecil mengalami diare atau sembelit, itu salah satu tanda ususnya kekurangan probiotik L. reuteri.
Kesehatan usus juga mempengaruhi perkembangan otak si kecil melalui mekanisme gut-brain axis. Lactobacillus reuteri membantu produksi neurotransmitter penting, seperti serotonin, yang berperan dalam mengatur emosi, perilaku dan fungsi kognitif. Jadi, dengan menjaga usus tetap sehat, kita secara tidak langsung mendukung tumbuh kembang mental dan emosional si kecil.
Dokter Spesialis Anak Ahli Gastro Hepatologi Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) menjelaskan, “Menjaga keseimbangan mikrobiota usus menjadi kunci penting. Salah satu caranya dengan asupan probiotik seperti Lactobacillus reuteri sebagai salah satu bakteri baik, yang secara alamiah terdapat dalam ASI dan terbukti secara klinis dalam menjaga kesehatan saluran cerna si kecil. Serta prebiotik inulin sebagai ‘makanan’ bagi bakteri baik untuk meningkatkan jumlahnya di saluran cerna.”
Di saat si kecil sudah tak lagi mengkonsumsi ASI sepenuhnya atau memasuki tahap MPASI dan kemudian disapih, secara otomatis asupan L. reuteri juga berkurang. Agar keseimbangan mikrobiota usus tetap terjaga, si kecil membutuhkan suplementasi probiotik tersebut dari sumber lain atau asupan prebiotik inulin yang memungkinkan L. reuteri dapat terus berkembang dengan baik dalam saluran cerna.
Berbagai studi menunjukkan bahwa suplementasi Lactobacillus reuteri, terutama strain DSM 17938, dapat mengurangi jumlah bakteri jahat di usus bayi dan memperkuat daya tahan usus terhadap infeksi serta peradangan. Ini memberikan dasar ilmiah kuat bagi pentingnya memberikan probiotik L. reuteri sejak dini.
Nestlé LACTOGROW hadir sebagai satu-satunya susu pertumbuhan dengan Probiotik Lactobacillus reuteri, Prebiotik Inulin, dan 0g sukrosa, yang dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan si kecil berusia satu tahun ke atas. Kandungan 0g sukrosa juga mendukung pembentukan pola hidup sehat si kecil sejak dini, dengan konsumsi gula rendah.
“Membentuk kebiasaan pola hidup sehat dengan membatasi konsumsi gula juga sebaiknya dilakukan sejak dini untuk mendukung tumbuh kembang si kecil serta terhindar dari berbagai penyakit di kemudian hari,” ujar Dr. Ariani.
Sistem pencernaan merupakan otak kedua tubuh kita. Pencernaan yang sehat berperan langsung terhadap suasana hati, konsentrasi dan fungsi kognitif si kecil. Begitu juga sebaliknya, tekanan emosional bisa mempengaruhi kerja pencernaan, seperti gangguan penyerapan nutrisi, nyeri perut, hingga perubahan pola BAB. Kondisi ini yang juga disebut dengan istilah gut-brain-axis, yang berarti bahwa pencernaan dan otak saling berkomunikasi seperti efek domino.
Jadi, selain mencukupi asupan nutrisi, yang mendukung tumbuh kembang si kecil dari dalam, orangtua juga perlu memberikan stimulasi dari luar. Stimulasi terbaik untuk si kecil di usia dini adalah bermain dan berkomunikasi dengan orangtuanya.
Miranti Burhan, Category Marketing Manager LACTOGROW menjelaskan, “Saat ini, masih banyak orangtua yang menganggap bermain hanya sebatas hiburan bagi si kecil, bukan bagian dari proses belajar tumbuh kembang sehingga banyak orangtua yang belum aktif terlibat, namun hanya sekedar menemani dan mengawasi saat si kecil bermain.”
Melalui kampanye terbaru Nestlé LACTOGROW, “Main Jangan Main Main,” yang diluncurkan pada 24 April 2025, di Jakarta, LACTOGROW ingin menggerakkan para orangtua di Indonesia untuk bermain bersama si kecil, demi tumbuh kembangnya menjadi aktif dan kreatif. Untuk itu, Nestlé LACTOGROW menghadirkan LACTOGROW PlayWorld, arena bermain bagi keluarga sebagai inspirasi bagi orangtua untuk mengasah kreativitas dan aktivitas fisik si kecil, melalui stimulasi main bersama. LACTOGROW PlayWorld hadir di lima kota; Palembang, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan.
Yuk, jaga kesehatan sistem pencernaan si kecil sejak dini. Si kecil akan ternutrisi dengan baik dari dalam dan nyaman merespon stimulasi yang orangtua berikan dari luar, hingga tumbuh kembangnya optimal.