
Dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia 2022, salah satunya kanker serviks sebagai penyebab kematian tertinggi kedua pada perempuan di Indonesia. Kanker serviks memerlukan intervensi yang memadai melalui pencegahan primer berupa vaksinasi.
Dr. dr. Brahmana Askandar, Sp.OG(K)-Onk – Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), mengatakan bahwa “Menurut data GLOBOCAN 2020, kanker serviks adalah kanker perempuan terbanyak kedua dengan jumlah kasus 36.633 (17,2%) di Indonesia, dan membunuh 57 perempuan Indonesia setiap harinya. Namun, secara medis diketahui bahwa Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama kanker serviks dan dapat dicegah melalui vaksinasi HPV.”
Kementerian Kesehatan RI, Komisi IX DPR, dan MPR RI yang mendukung penuh upaya pengembangan program imunisasi HPV nasional. Selain itu, dalam kesempatan ini, KICKS juga secara resmi meluncurkan fasilitas mobil keliling atau “Patient Shuttle” yang akan memudahkan mobilitas pasien dari maupun menuju rumah sakit.
Program imunisasi HPV pertama kali dicanangkan di DKI Jakarta oleh Kementerian Kesehatan berdasarkan rekomendasi Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) tahun 2016 dan sudah dikembangkan ke beberapa kota lainnya. Pada 22 Desember 2021, Kementerian Kesehatan telah menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/6779/2021 tentang Program Introduksi Imunisasi Human Papillomavirus Vaccine (HPV) tahun 2022-2024.
Program vaksinasi ini akan dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Bali, Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, dan Kota Makassar pada tahun 2022-2023, dan di seluruh kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2024.
Setiap perempuan perlu untuk waspada ancaman kanker serviks dengan cara mengenal faktor risiko dan deteksi dini kanker serviks. Gejala kanker serviks ini sering kali ditemukan ketika telah mencapai stadium lanjut sehingga sangat sulit untuk disembuhkan.
“Sebelum terlambat, maka marilah kita cegah penyebaran virus ini melalui pencegahan primer berupa vaksinasi HPV karena pencegahan ini terbukti telah berhasil menurunkan angka kasus kanker serviks hingga 40%. Rekomendasi vaksinasi HPV juga sejalan dengan strategi global WHO untuk eliminasi kanker serviks pada tahun 2030, dengan target pengurangan kejadian kanker serviks menjadi kurang dari 4 per 100.000 wanita, dan dilakukan melalui 3 pilar utama yaitu 90% vaksinasi HPV, 70% cakupan skrining, dan 90% akses ke perawatan terkait di semua negara. Sementara itu, di Indonesia saat ini angka kejadian kanker serviks masih sangat tinggi, yakni 24,4 per 100.000 wanita ” jelas Prof. Andri selaku Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Dewan Penasihat HOGI.
Vaksin HPV merupakan investasi kesehatan dan perlindungan utama dari berbagai macam penyakit di masa depan yang diakibatkan oleh virus HPV. Oleh karena itu, penting sekali bagi semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kerja sama secara berkesinambungan dalam upaya promotif, preventif, diagnosis, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif untuk penanggulangan kanker yang lebih baik.
Harapan yang serupa oleh Prilly Latuconsina selaku Duta Cegah Kanker Serviks mengatakan “Semoga Hari Kanker sedunia ini bisa menjadi momentum untuk kita semua, khususnya sesama wanita untuk saling mengingatkan pentingnya vaksinasi HPV, dan deteksi dini agar agar terlindungi dari kanker serviks. Perempuan memiliki peran yang besar bagi keluarga, masyarakat dan kehidupan, dan saya percaya bahwa kanker serviks tidak menjadi penghalang aspirasi dan impian kita sebagai perempuan Indonesia,” tutupnya.