Di usia yang baru 6 tahun, Kadek Prana Gita sudah pernah tampil di festival musik internasional di Korea Selatan dan Selandia Baru. Hazel Javiero, yang berusia 4 tahun, memiliki kecerdasan visual spasial sehingga mampu membangun miniatur kota dari Lego. Dan Kiagus Muhammad Fazil dalam usia 3 tahun sudah memiliki potensi besar di bidang bulutangkis. Ketiganya adalah one step ahead kid, yang memiliki keunggulan sejak usia dini.
Potensi besar mereka membuat Nutrilon Royal memilih ketiganya sebagai juara di antara 13 ribu anak peserta program One Step Ahead Kid 2016. Didampingi mom masing-masing, mereka bertiga mendapat kesempatan menggali potensi lebih dalam di Camp Asia, yang berlokasi di Stamford American International School, Singapura, akhir tahun lalu.
“One step ahead kid biasanya datang dari one step ahead mom. Dalam kompetisi ini, kami melihat para moms yang sungguh-sungguh menjadikan anaknya selangkah lebih maju dan tahu bagaimana menstimulasi anaknya,” tutur Fauziah Syafarina Nasution, Head of External Communications ELN and Medical Nutrition Danone Indonesia.
Patrisia Marlina, Marketing Manager Nutrilon Royal, menjelaskan kompetisi yang berakar dari Nutriclub ini diikuti oleh anak-anak usia 1-6 tahun dengan beragam persyaratan. Salah satunya, para moms harus mengisi diary online tentang perkembangan si kecil, baik dalam bentuk cerita, foto maupun video.
“Mengapa 1- 6 tahun? Karena golden period adalah masa yang paling tepat untuk memupuk bakat. Kami ingin bilang, orangtua bisa melihat potensi anak di masa itu.”
Kompetisi ini memang tidak hanya melihat bakat anak, tetapi lebih menekankan pada peran Moms untuk perkembangan si kecil. Di sini para moms juga dapat berbagi pengalaman mengasuh anak dan terinspirasi dari cerita moms lainnya.
“Ketiga juara ini memiliki tipe mom yang sama walaupun berasal dari kota berbeda. Dari cerita-cerita mereka, kami lihat anak memiliki kemampuan intrapersonal yang baik dengan ibu yang sangat peka,” ujar Fauziah Syafarina Nasution, yang akrab disapa Ririn.
One step ahead kid juga tidak identik dengan kota besar. Kiagus Muhammad Fazil misalnya, berasal dari kota Pagar Alam, yang harus ditempuh 8 jam berkendara dari Palembang, Sumatera Selatan. “One step ahead mom bisa ada di mana saja. Fazil yang tertarik main bulutangkis karena ikut ayahnya, suka bangun lebih pagi dan menyiapkan kebutuhan latihannya sendiri. Ia sudah punya rasa tanggung jawab pada apa yang ia sukai walau masih kecil,” tambah Ririn.
Selama satu minggu di Camp Asia, ketiga juara ini dikenalkan pada beragam bidang, seperti olahraga, seni lukis dan musik untuk lebih menggali passion mereka sendiri. Mereka juga harus berinteraksi dengan guru dan teman berbahasa asing. Bahkan ada beberapa guru yang atlet profesional tingkat dunia.
“Tentu butuh waktu untuk beradaptasi. Di sini mom sangat berperan untuk menenangkan anak dan membangkitkan rasa percaya diri dia. Salutnya lagi, di sini anak diajari untuk mengenali perasaan sendiri,” ujar Ririn yang mendampingi ketiga juara dan ibu mereka di Camp Asia.
Untuk menjadikan si kecil one step ahead, baik Ririn maupun Patrisia Marlina sepakat Moms & Dads perlu mengenal karakter masing-masing anak, memberikan stimulasi yang tepat, merencanakan pendidikannya dengan baik dan memberikan nutrisi seimbang.
“Butuh kesabaran dan ketekunan dari orangtua, terutama Moms, karena semua proses butuh waktu,” ujar Marlina. “Moms harus punya agility dan endurance. Kesungguhan dan daya tahan tinggi, jangan sekali mencoba, gagal, terus berhenti,” tambah Ririn.