Pernahkah kamu kesulitan untuk membicarakan atau mengungkapkan isi hati dengan keluarga? Hasil survei SariWangi menunjukkan bahwa tingkat keterbukaan keluarga Indonesia cenderung rendah. Setengah responden menyatakan hanya mengungkapkan bagian yang mudah dan aman saja untuk dibicarakan. Sebagai bentuk komitmen SariWangi untuk mendorong terbentuknya keluarga harmonis melalui komunikasi efektif, SariWangi meluncurkan kampanye #BeraniBicara yang mengajak masyakat Indonesia untuk mengungkapkan isi hati mereka kepada keluarga.
Johan Lie selaku Senior Brand Manager SariWangi menjelaskan, ”Selama 40 tahun, SariWangi telah menjadi bagian dari budaya berbagi dalam keluarga Indonesia. Bercerita atau sharing dengan orang lain memang sudah menjadi kebiasaan di keluarga Indonesia, tetapi ternyata hasil riset kami menunjukkan setengah responden hanya mau mengungkapkan topik yang mudah dan aman saja untuk dibicarakan sehingga keterbukaan keluarga Indonesia masih menjadi sebuah tantangan.”
Hal ini juga diakui oleh Ratih Ibrahim selaku Psikolog Anak dan Keluarga yang juga menjelaskan bahwa “Seringnya frekuensi bercerita tidak menjamin isi cerita, tidak selalu yang diceritakan merupakan ungkapan isi hati yang sebenarnya. Dari hasil survey yang kami lakukan bersama SariWangi, 2 dari 3 responden menyatakan alasan kurangnya keterbukaan adalah menghindari konflik. Padahal, memiliki pembicaraan yang mendalam di keluarga termasuk hal-hal yang sulit diungkapkan, dapat membangun relasi yang hangat dan intim, membuat keluarga lebih bahagia, dan mencegah adanya risiko depresi pada seseorang. Untuk memulai pembicaraan yang sulit, individu harus memiliki empati untuk mampu menerima perbedaan. Selain itu, suasana santai sambil minum teh juga dapat berfungsi sebagai mediator dalam membangun suasana hangat dan nyaman yang membantu individu untuk lebih terbuka.”
Di dalam keluarga, orang tua khususnya ibu juga memiliki peran penting dalam keluarga sebagai fasilitator untuk memulai percakapan. Ibu memiliki peran sebagai emotional supporter dalam memberikan dukungan dan kehangatan di keluarga.
Fakta seputar rendahnya keterbukaan di keluarga ini mendorong Mona Ratuliu selaku Brand Ambassador SariWangi untuk menjaga komunikasi dalam keluarga ”Sebagai Ibu, saya sadar memiliki peranan yang penting untuk terus menjaga kehangatan keluarga. Saya pun seringkali menemukan tantangan tersendiri untuk mengungkapkan isi hati atau membicarakan hal personal baik ke suami maupun anak-anak, terutama seputar pola asuh anak dan membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan. Momen minum teh biasanya saya jadikan sebagai waktu untuk berkumpul juga berbagi cerita termasuk membicarakan topik-topik yang sulit sekalipun. Dengan adanya kampanye #BeraniBicara dari SariWangi, saya lebih termotivasi untuk tidak hanya berani bicara isi hati tapi juga mencari solusi akan tantangan – tantangan yang dihadapi dalam keluarga.”
”Melalui kampanye #BeraniBicara ini, SariWangi mempersembahkan teh berkualitas terbaik bagi keluarga Indonesia. Teh asli yang mengandung flavonoid dan theanin di dalamnya memberikan perasaan rileks, meningkatkan fokus, dan mengurangi stress. SariWangi percaya secangkir teh hadir sebagai fasilitator bagi keluarga Indonesia dalam mengungkapkan isi hati dengan bertatap muka langsung dapat membuat suasana menjadi lebih hangat dan tenang,” lanjut Johan.
SariWangi juga mengajak masyarakat Indonesia untuk berbagi pengalaman atau cerita mereka di media sosial dengan menggunakan #BeraniBicara.”Semoga dengan kampanye #BeraniBicara, kami dapat membantu dan menginspirasi lebih banyak keluarga Indonesia untuk berani bicara dan mengungkapkan isi hati, untuk membangun keharmonisan dalam keluarga Indonesia.” tutup Johan.