
Tradisi membedong bayi masih bertahan sampai sekarang. Si kecil akan tampak tidur dengan tenang dan nyaman di balik balutan selimut hangat, seakan masih berada dalam rahim Moms. Tapi hati-hati Moms & Dads, karena membedong bayi bukan tanpa risiko.
Dalam situs Alodokter disebutkan beberapa risiko membedong bayi, mulai dari kegerahan, displasia panggul atau pergeseran sendi tulang panggul, infeksi pernapasan, hingga sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS). Bedong juga tidak cocok untuk si kecil berusia lebih dari satu bulan karena bisa menghambat tumbuh kembangnya.
Bila Moms & Dads tetap ingin melakukannya untuk si kecil yang baru lahir, terutama yang sulit tidur, cobalah cara bedong aman berikut ini:
- Bentangkan selimut di atas permukaan datar dengan posisi seperti diamond. Lipat ujung paling atas dan posisikan si kecil di atas selimut dengan leher tepat diatas lipatan.
- Turunkan tangan kanan si kecil di samping badannya. Tutupkan bagian kanan selimut ke atas tangan dan badan si kecil. Selipkan ujungnya di sisi tubuh sebelah kiri si kecil.
- Tarik sisa bagian bawah selimut, tutupkan ke atas tubuh si kecil hingga menutupi tangan dan bahu kirinya. Pastikan Moms tidak menarik kain terlalu ketat ke atas sehingga kakinya tetap bisa menekuk. Sebelumnya, posisikan tangan kiri di samping tubuh. Selipkan sisa selimut ke balik bahu kiri si kecil.
- Sisa selimut bagian kiri tutupkan ke atas badannya dan selipkan ke bawah samping kanan tubuh dengan sedikit memiringkan tubuh si kecil. Pastikan bedongan tidak terlalu ketat dan si kecil bisa tetap menggerakkan badan.
Gampang kan, Moms? Si kecil pun kini siap Moms tidurkan di tempat tidurnya yang nyaman tanpa kegerahan, kedinginan, apalagi merasa sesak.