
Salah satu jenis kecerdasan dari teori Multiple Intelligences adalah kecerdasan spasial. Dr. Howard Gardner, penggagasnya, mendefinisikan kecerdasan ini sebagai kemampuan komputasi manusia atau kemampuan untuk memecahkan masalah navigasi, memvisualisasikan obyek dari sudut dan ruang berbeda, mengingat wajah dan suasana atau mengenali detail.
Para insinyur, seniman visual, arsitek, ahli bedah hingga mekanik memerlukan kecerdasan ini. Si kecil mungkin memiliki kecerdasan spasial bersama beberapa jenis kecerdasan lain. Moms & Dads perlu melatihnya untuk meningkatkan kemampuan karena kurikulum sekolah umumnya kurang menunjang.
Gwen Dewar, Ph.D. dari Parenting Science, memberikan beberapa tips yang bisa Moms & Dads coba untuk menstimulasi kecerdasan spasial. Ini beberapa di antaranya:
Ajak si kecil aktif secara fisik mengeksplorasi sekitarnya. Sejak bayi si kecil mampu dengan cepat memahami benda tiga dimensi dan ukuran benda yang membesar saat mendekat. Bayi juga biasanya lebih mengingat benda yang pernah ia sentuh, bukan yang ia lihat. Jadi, biarkan si kecil sejak bayi menyentuh dan merasakan tekstur serta bentuk benda-benda di sekitarnya.
Ciptakan obrolan dan pemikiran spasial. Stimulasi pemikiran spasial dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, seperti,’Muat tidak ya, semua belanjaan ini dalam satu kantong?’ atau ‘Bentuknya seperti apa ya, kalau rotinya Mama potong menyilang?’Dorong si kecil untuk memahami konsep arah, atas-bawah, kiri-kanan, panjang-pendek, lurus-bengkok dan lainnya. Selain berpikir spasial, obrolan dan pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menambah kosa katanya.
Berikan alat untuk membangun sesuatu. Yuk, ajak si kecil bermain menyusun balok, membuat istana pasir, merakit mainan, bermain peran sebagai dokter, tukang kayu, mekanik, koki dan lainnya. Salah satu tantangan dalam permainan menyusun balok adalah menjaga keseimbangan sehingga si kecil dilatih untuk berkonsentrasi dan meningkatkan kemampuan motorik halus. Sambil bermain, lakukan juga obrolan spasial.
Membaca dan membuat peta. Memasuki usia 3-4 tahun, si kecil sudah bisa diajak untuk mempelajari peta. Buatlah permainan mencari mainan tersembunyi di salah satu ruangan di rumah. Moms bisa menggambar peta yang menunjukkan lokasi persembunyian dan mengajak si kecil mencarinya sambil membaca peta. Untuk anak yang lebih besar, Moms & Dads dapat mengajaknya membaca peta kota atau mencari jalan saat berkendaraan.
Menyusun puzzle. Permainan ini sudah bisa dilakukan sejak si kecil batita dengan bentuk dan banyaknya puzzle yang disesuaikan. Menyusun puzzle akan membantu si kecil belajar mencocokkan bentuk, warna dan ciri visual lain.
Bereksperimen dengan fotografi. Fotografi memungkinkan si kecil bermain dengan berbagai sudut pengambilan gambar, mengukur besar kecil obyek hingga bermain dengan cahaya.
Masih banyak cara untuk menstimulasi kecerdasan spasial. Beberapa video game klasik seperti Tetris juga membantu meningkatkan kemampuan spasial si kecil, begitu pula dengan gerak tangan saat bercerita.