Jangan terburu-buru, be gentle with yourself dan mulailah satu per satu. Itu saran Gwen Winarno – Holistic Healing Coach, buat Moms yang ingin melakukan post partum diet. Baru melahirkan si kecil dan merasa berat badan tak berkurang banyak biasanya membuat Moms ingin segera kembali ke bentuk tubuh awal.
“Take your time, love yourself. Kita journaling dulu. Bukan hanya menulis apa yang kita makan, tapi juga apa yang kita pikirkan,” ujar mom dua anak ini usai talkshow bersama WRP di Jakarta.
Gwen Winarno mengungkap, Moms perlu menetapkan tujuan yang spesifik. Misalkan harus turun berapa kilogram. Dari sana baru direncanakan langkah-langkah apa saja yang bisa Moms lakukan, dimulai dengan hal simple.
”Misalnya, saya mau kurangi sugar. Sudah, itu aja dulu. Satu per satu. Lebih baik lakukan satu per satu daripada banyak sekaligus tapi nanti nggak diterusin. Satu saja agar bisa sustainable. Dikerjain dari yang paling kecil pun tak apa-apa, seperti itu tadi mengurangi sugar atau gula. Atau as simple as menambah intake minum air. Itu sesuatu yang gampang sekali, tapi bisa langsung dikerjakan, nggak overwhelming,” papar putri sulung almarhum Bondan Winarno ini.
Memulai dengan langkah kecil yang mudah dilakukan akan membuat Moms terhindar dari stress. Gwen Winarno juga menekankan pentingnya stress management karena Moms yang baru melahirkan cenderung memiliki tingkat stress tinggi.
“Kita mesti menjaga bukan hanya fisik, tapi juga mental. Misalkan dengan belajar teknik breathing yang bikin tenang, meditasi juga oke banget atau as simple as having me time. Anak mungkin bisa kita titip dulu sama suami atau mbak di rumah. Kita set misalkan, me time selama setengah jam, nggak usah terlalu lama. Tapi dalam waktu itu kita benar-benar take care diri sendiri . Mengerjakan what we love to do, mungkin dengerin musik, olahraga dan sebagainya,” ungkap pendiri Pure Food Company ini.
Menghadapi banjir info dan nasehat dari berbagai pihak tentang menyusui atau merawat si kecil bisa menjadi sumber stress buat Moms. Menurut Gwen, tak ada salahnya menerima masukan, tetapi yang pertama harus Moms sadari adalah merasakan apa yang sebenarnya kita butuhkan.
“How do we get in touch with our self? Ya itu tadi, having me time. Tenangkan sejenak, di situ lah kita akan paham… oh ternyata saya mesti banyak makan sayuran hijau, misalnya. Biasanya akan muncul sendiri saat quiet time. Kalau belum menemukan jawaban, di luar sana kan banyak jasa yang bisa membantu seperti nutritionist, dietician atau holistic health coach yang bisa membantu dan mengarahkan.”
Memiliki seorang teman yang dapat menjadi accountability partner juga penting. Dia bisa mengingatkan Moms pada tujuan atau langkah-langkah yang harus Moms tempuh. Dads sangat bisa untuk menjadi accountability partner walaupun Moms juga bisa memilh sahabat atau saudara Moms. “Kita ini butuh someone to support, tapi kita sering lupa. Support system itu penting,” tegasnya.
Satu lagi yang tak boleh Moms lupakan adalah setiap individu itu unik. Kebutuhan Moms berbeda dengan kebutuhan orang lain sehingga sangat penting untuk mengenali dan memahami diri sendiri.
“Masing-masing orang punya cerita sendiri. Saya misalnya, ada autoimmune disorder yang jadi problem digestive. Kita tidak bisa melihat ke hanya satu macam diet dan langsung diikuti. Bentuk stress management juga bisa berbeda-beda. Saya sarankan meditasi, ternyata dia lebih tenang kalau berolahraga. So, I think it is time for us to celebrate our self. Kita selalu melihat orang lain, kok dia bisa kenapa aku enggak? Stop doing that!” ujar mom yang tengah mendalami gut health ini.