Anak Indonesia dari pelosok daerah menjelma menjadi raja properti di Australia, itulah Iwan Sunito. Perjalanan hidup dan prinsip sukses CEO Crown Group ini kini bisa kita baca lewat buku biografi Without Borders, yang ditulis sahabatnya, seorang jurnalis Teguh Sri Pambudi.
Iwan Sunito lahir dengan nama Ge Chen Huan pada 1966 dan tumbuh besar di Pangkalan Bun, Kalimantan. Masa kecilnya akrab dengan kehidupan hutan dan Sungai Arut yang dihuni buaya. Kedua orangtuanya adalah pekerja keras yang membangun usaha dari nol dan sangat memperhatikan pendidikan anak-anak mereka, termasuk si anak kedua, Chen Huan.
Peraih penghargaan Australian Property Person of The Year 2015 ini perjalanan hidupnya sama sekali tidak mulus. Dalam Without Borders, kita diajak mengikuti kisah masa kecil hingga bagaimana ia jatuh bangun di dunia properti. Tak ada yang menyangka sosok yang tampak sangat percaya diri ini pernah merasa sangat minder dengan dirinya sendiri. Iwan kecil merasa selalu kurang pintar di sekolah. Bahkan ia pernah tinggal kelas. Ia juga tumbuh menjadi remaja yang bandel hingga sebuah momen penting memutarbalikkan keadaan.
Iwan menghabiskan masa sekolah menengah di Surabaya. Bertualang lebih digemarinya ketimbang berkutat dengan buku-buku pelajaran. Hingga pada satu musim liburan sekolah, ia dan teman-temannya memutuskan menjelajahi Pulau Dewata. Sebuah kecelakaan besar yang hampir merenggut nyawa terjadi. Kecelakaan itu tak hanya meninggalkan bekas luka, tapi berhasil mengubah pandangan hidupnya.
Penggemar olahraga ini kemudian perlahan tapi pasti mengubah dirinya sendiri menjadi lebih baik. Saat kedua orangtuanya mengirim Iwan untuk melanjutkan kuliah di Australia, tekadnya semakin bulat. Ia bukan lagi remaja ugal-ugalan. Lulus sebagai arsitek, Iwan terus berkembang hingga akhirnya mendirikan perusahaan properti sendiri.
Ia membuktikan diri sebagai orang Indonesia yang mampu menaklukkan dunia bisnis properti di Negeri Kanguru. Prestasinya bahkan diakui oleh Perdana Menteri John Howard waktu itu, yang datang menghadiri peresmian komplek apartemen dan ritel mewah yang dibangun Crown Group bersama Lyon Group.
Buku yang diterbitkan akhir 2016 ini bagi Iwan semata-mata untuk menginsipirasi anak Indonesia agar mampu bangkit dan berprestasi global. Without Borders menceritakan sebuah kemungkinan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya, sekaligus membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang utama untuk bisa menembus batas.
Kisah masa kanak-kanak Iwan juga seakan mengingatkan bagaimana sebuah label negatif bisa menutup perkembangan potensi seorang anak. Dan bagaimana dukungan orangtua yang begitu besar, akhirnya menjadi salah satu kekuatan untuk bangkit dan memperbaiki diri.
Entrepreneur dan CEO NET, Wishnutama Kusubandio, adalah salah satu tokoh yang sangat terinspirasi oleh sosok Iwan Sunito. “Di era global yang tanpa batas ini, orang-orang Indonesia harus bisa menjadi seperti Iwan Sunito. Bisa berkompetisi dengan bangsa mana pun di dunia dan tak hanya jago kandang. Buku Without Borders ini sarat inspirasi dan luar biasa bagi siapa pun, terutama generasi muda yang harus menjawab tantangan menjadi bangsa yang sukses. Kini dan nanti,” komentarnya di buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini.
—-
- Judul : Without Borders
- Penulis: Teguh Sri Pambudi
- ISBN: 978-602-03-3647-3
- Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
- Jumlah halaman: 274
- Ukuran : 6,5 x 0,6 x 9,6 inc
- Harga : Rp 98.000,-