![Penghargaan untuk Dilan 1990 dari KIFF 2018](https://i0.wp.com/momdadi.com/momdadi/wp-content/uploads/2018/10/KIFF-2018.jpg?resize=620%2C314)
Korea Indonesia Film Festival atau KIFF akan kembali digelar, Moms & Dads. Tahun ini, Korea Cultural Centre Indonesia (KCCI) kembali bekerjasama dengan CGV Cinemas untuk mengapresiasi perfilman masing-masing negara dalam festival, yang digelar selama empat hari, 18 – 21 Oktober 2018, di empat lokasi CGV cinemas. Moms & Dads dapat menonton film-filmnya di CGV cinemas Grand Indonesia – Jakarta, CGV cinemas Social Market – Palembang, CGV cinemas J-Walk – Jogjakarta, dan CGV cinemas Daya Grand Square – Makassar.
KIFF 2018 akan menghadirkan 19 judul film dengan tema beragam. Beberapa judul akan diputar untuk pertama kali di Indonesia, termasuk The Negotiation, yang dibintangi Hyun Bin dan Son Ye-jin, sebagai film pembuka. Akan diputar juga empat film Indonesia yang memberikan sentuhan warna khas, yaitu Dilan 1990 (Max Pictures), Pengabdi Setan (Rapi Films), Si Doel the Movie (Falcon Pictures), dan Susah Sinyal (Starvision Plus).
Deretan film Korea yang akan diputar adalah 1987: When the Day Comes, A Bird Story, Along with the Gods: The Two Worlds, Along with the Gods 2: The Last 49 Days, Dallae Story, Forgotten, Golden Slumber, Gonjiam Haunted Asylum, Magic Flute, The Accidental Detective, The Accidental Detective 2: In Action, The Battleship Island, The Negotiation, The Princess and The Matchmaker, dan The Spy Gone North.
Film-film ini sebagian besar adalah film box office Korea. Gonjiam Haunted Asylum, yang dirilis Maret 2018 di Korea, misalnya, adalah film horror terlaris setelah A Tale of Two Sisters (2003). The Princess and The Matchmaker menarik dengan banyaknya member boyband yang berperan di sana. Sementara 1987: When the Day Comes mengangkat momen politik penting di Korea dan The Battleship Island kembali diputar di KIFF 2018 atas permintaan publik.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, KIFF memilih aktor berbakat Indonesia sebagai representatif. Tahun ini akan ada pemeran Dilan 1990, Iqbaal Ramadhan, untuk membuka Korea Indonesia Film Festival 2018. “Akan ada juga special movie talk atau bedah film bersama para produser Dilan 1990. Film ini kami pilih sebagai penghargaan karena berhasil mencapai 6 juta penonton,” ujar Rivki Morais, Festival Manager, dalam jumpa pers di CGV cinemas Grand Indonesia, 11 Oktober. Komite KIFF juga memberikan penghargaan untuk produser dan sutradara Dilan 1990, Ody Mulya Hidayat dan Fajar Bustomi, yang tengah menyiapkan film sekuelnya, Dilan 1991.
Informasi lengkap mengenai KIFF 2018 bisa didapatkan melalui website www.cgv.id atau melalui akun social media di @FestFilmKorea, @CGV_ID dan @CGV.id (Instagram). Tiket seharga Rp 15.000 bisa dipesan online maupun dibeli langsung di ticket box cinema. Beberapa film bahkan diputar gratis, seperti A Bird Story yang bergenre teatrikal.
“Semoga masyarakat Indonesia lebih mengenal budaya dan film Korea melalui festival ini dan hubungan antar negara menjadi lebih erat,” ungkap Chun Young Pyoung, direktur KCCI, yang sekaligus mengumumkan pemberian donasi untuk korban bencana di Sulawesi Tengah dari pemerintah Korea.