Bayi kuning atau jaundice sering terjadi dan membuat Moms & Dads kuatir. Umumnya, penyakit ini muncul di minggu pertama kelahiran si kecil. Kulit dan bagian putih matanya tampak menguning, si kecil pun lemah dan malas menyusu.
Jaundice umumnya disebabkan karena kadar bilirubin dalam darah si kecil terlalu tinggi. Bilirubin adalah zat yang dihasilkan saat sel darah merah terpecah. Normalnya, kelebihan bilirubin dikeluarkan dari tubuh melalui feses, tetapi karena organ hati si kecil belum sempurna, bilirubin belum bisa diolah dengan baik sehingga kadarnya terus naik dalam tubuh.
Bayi kuning biasanya sembuh dalam satu hingga dua atau tiga minggu, seiring perkembangan fungsi hati. Tapi tetap harus segera ditangani dokter karena bila dibiarkan, bisa memicu gangguan di otak. Bila Moms & Dads pernah mendengar bayi kuning ditangani dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi, ternyata itu bukan solusi.
“Penyinaran secara langsung bisa membantu, tetapi tidak akan pernah adekuat. Apalagi sinar matahari memiliki panjang gelombang beragam. Berjemur tidak akan pernah cukup untuk membuat bayi tidak kuning. Kalau sudah kuning, lebih baik ditangani dokter dan mendapat penyinaran secara medis dengan panjang gelombang tertentu,” tutur dr. Matahari Arsy, H.P., SpKK, dari Klinik Bamed Skin Care.
Dokter spesialis kulit dan kelamin, yang khusus menangani kulit anak ini mengingatkan, berjemur langsung di bawah sinar matahari faktanya bahkan berisiko untuk kesehatan kulit dan mata si kecil. “Dulu dianggap sinar matahari pagi bagus untuk berjemur. Dari berbagai riset terbaru, ternyata sinar matahari langsung dari pagi sampai sore sebaiknya dihindari, pakai pelindung seperti topi atau kacamata saat ke luar rumah. Untuk bayi di atas 6 bulan, sudah bisa pakai sunscreen yang bersifat barrier physic dan tidak mengandung oxybenzine dan octabenzine.”
Lalu bagaimana cara menangani bayi kuning? Dokter biasanya menyarankan tiga metoda berikut:
- Memberikan asupan ASI sesering mungkin, antara 8 hingga 12 kali per hari, agar si kecil lebih sering BAB. Bila diperlukan, dokter bisa memberikan cairan infus.
- Melakukan fototerapi atau penyinaran dengan cahaya berpanjang gelombang tertentu (spektrum biru) untuk membantu memecah bilirubin si kecil. Dalam metoda ini, si kecil yang hanya mengenakan popok dan kacamata khusus, dibaringkan di bawah alat penyinaran. Fototerapi bisa dihentikan beberapa jam sekali agar Moms dapat menyusui atau menenangkan si kecil. Memang ada efek samping, seperti muncul ruam dan kulit jadi lebih gelap, tapi tidak berbahaya.
- Transfusi darah untuk kasus jaundice yang sangat parah. Tapi ini jarang terjadi.