Selama berpuasa di bulan Ramadhan, hidrasi kulit dapat terpengaruh bila Moms & Dads sekeluarga tidak memperhatikan kecukupan asupan cairan. Akibat dehidrasi, kulit menjadi kering dan kusam. Barrier kulit terganggu sehingga bakteri maupun bahan penyebab iritasi lebih mudah masuk ke kulit.
“Kendala menjaga hidrasi kulit pada saat Ramadhan adalah karena perubahan pola asupan makanan. Bila biasanya tubuh memperoleh asupan tanpa ada batasan jam khusus, ketika Ramadhan tubuh tidak mendapat asupan sekitar 13 jam. Tubuh kita tetap bermetabolisme seperti biasa, mengekskresikan cairan dari keringat dan buang air kecil sehingga apabila asupan cairan kurang ketika sahur atupun buka puasa maka hal tersebut dapat menjadi kendala bagi tubuh kita,” papar dr. Ika Anggraini, SpDV, dalam edukasi media tentang kesehatan kulit bertema Penanganan Terkini dengan Terapi Kombinasi: Kulit Sehat Untuk Pria dan Wanita di Segala Kesempatan, yang diadakan Bamed Skincare di Hong Kong Café, Menteng, Jakarta, 3 Mei 2019.
Masalah dehidrasi kulit ketika Ramadhan akan diperparah bila terdapat penyakit penyerta, contohnya diare, demam tinggi, ataupun diabetes mellitus. Dalam paparannya, dr. Ika mengungkap kita dapat menghindari dehidrasi pada kulit selama Ramadhan, antara lain dengan memperoleh asupan cairan yang cukup ketika sahur dan buka puasa. Usahakan minimal dua liter atau delapan gelas per hari.
“Direkomendasikan untuk minum dua gelas air putih saat berbuka, empat gelas saat makan malam hingga menjelang tidur, dan dua gelas ketika sahur,” ujarnya.
Mengkonsumsi makanan berkuah atau sup, sayuran seperti selada, dan buah-buahan yang banyak mengandung air, seperti semangka dan jeruk perlu untuk menambah asupan cairan pada tubuh selain dari konsumsi air minum. Disarankan untuk mengurangi konsumsi kafein karena kafein merupakan diuretik yang akan meningkatkan risiko kehilangan cairan dari tubuh. Hindari pajanan sinar matahari yang berlebihan karena suhu lingkungan yang panas akan meningkatkan ekskresi keringat dari tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi.
Bagaimana dengan berolahraga? Tentunya untuk menjaga kebugaran tubuh Moms & Dads sekeluarga, olahraga juga tetap perlu dilakukan selama bulan puasa. Tetapi jadwalnya harus disesuaikan, Moms & Dads, agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Dr. Ika menyarankan untuk berolahraga setelah berbuka puasa agar hasilnya optimal.
“Olahraga meningkatkan kebutuhan dan eksresi cairan. Tentu saja akan lebih baik lagi dilakukan jika setelah menjalankan ibadah shalat tarawih, agar lebih lengkap ibadahnya,” ujar dr. Ika.
Selain itu, untuk menjaga hidrasi kulit, Moms & Dads sekeluarga perlu mandi dua kali sehari dengan air biasa atau suam kuku. Gunakan sabun berpelembab serta pelembab secara rutin untuk membantu mempertahankan kelembaban kulit.
Bila masalah kulit sudah terjadi, seperti kusam dan kering, pori-pori tampak lebih besar dan garis-garis kerutan halus tampak lebih nyata, Moms & Dads dapat melakukan Terapi Kombinasi yang sesuai. Menurut dr. Ika, terapi yang dapat dilakukan untuk kulit kering dan kusam antara lain adalah Athena atau Mikrodermabrasi dengan intraceutical, peeling dengan intraceutical, dan oxygeneo dengan masker black/green.
“Sedangkan dalam menyambut hari Raya Idul Fitri, di mana kita akan banyak bersilaturahmi dengan keluarga, teman, maupun kolega maka diharapkan tampilan kulit lebih sehat, cerah dan tampak bercahaya. Terapi Kombinasi akan memberikan hasil yang lebih optimal dibandingkan Single Rejuvenation Treatment. Terapi Kombinasi yang dapat dilakukan antara lain adalah Peeling dan laser Q-switch Nd-YAG , Athena, intraceutical, dan laser Q-Switch Nd-Yag serta Oxygeneo dan Laser Q-Switch Nd-Yag,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama dr. Conny Melly Rosdiana, SpKK, menambahkan, dokter spesialis kulit akan menilai kondisi kulit pasien untuk memberikan Terapi Kombinasi yang tepat. Penting untuk diketahui bahwa setelah terapi Moms & Dads wajib mengikuti instruksi perawatan pascatindakan yang telah diberikan dokter.
“Contohnya, menghindari paparan sinar matahari langsung dengan menggunakan tabir surya, dilarang menggunakan krim malam selama 3-7 hari pascatindakan (tergantung jenis tindakan), gunakan pembersih wajah yang lembut dan jangan menggaruk wajah atau mengelupas kulit wajah serta tidak memakai make up pascatindakan laser fractional CO2 atau dermapen,” tutur dr. Conny.