PT Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali melaksanakan Gerakan Nusantara, sebuah inisiatif untuk meningkatkan kesadaran anak Indonesia akan pentingnya gaya hidup sehat dan aktif, salah satunya melalui minum susu satu gelas per hari dan kegiatan aktif di luar ruang. Memasuki tahun kelima, Gerakan Nusantara yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kali ini mengusung konsep baru yang berfokus pada peningkatan jumlah peserta dan peningkatan peran guru, salah satunya melalui Training of Trainers (ToT).
Konsep baru ini dipilih berdasarkan hasil studi Knowledge, Attitude, Practice (K-A-P) 2016 dari FFI dan Pusat Kajian Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat – Universitas Indonesia (PKGK FKM UI) yang menunjukkan adanya peningkatan hasil akhir keseluruhan program Gerakan Nusantara 2016 secara signifikan setelah 3 bulan.
Bambang Hadi Waluya, S.Pd, M.Pd selaku Plt. Kasubdit Kelembagaan dan Sarana Prasarana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyatakan apresiasi positifnya, “Program Gerakan Nusantara merupakan contoh kerjasama yang baik antara industri, pemerintah, dan akademisi. Kami senang dapat mendukung program ini yang sejak awal pelaksanaan di tahun 2013 telah berjalan berdampingan dengan Program Gizi Anak Sekolah (Progas) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kami berharap kedua program ini dapat bersinergi dan berkelanjutan demi pembentukan karakter generasi muda Indonesia yang sehat, cerdas dan aktif.”
Andrew Saputro selaku Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia mengungkapkan bahwa adalah komitmen Frisian Flag Indonesia, Nourishing by Nature, berupaya untuk terus menyediakan gizi terbaik serta meningkatkan status gizi masyarakat melalui pengetahuan tentang gizi seimbang dan gaya hidup sehat dan aktif. FFI paham pentingnya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang asupan gizi seimbang terutama bagi anak-anak. Untuk itu tahun ini dipilih konsep baru untuk Gerakan Nusantara yang fokus pada peningkatan kapasitas dan peran mandiri guru dalam pendekatan edukasi gizi komprehensif.
“Gerakan Nusantara turut dirancang untuk mendukung sosialisasi Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dan agenda global Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mewujudkan kehidupan sehat dan sejahtera dengan mengakhiri kelaparan dan mal nutrisi hingga tahun 2030.”tambahnya.
Fakta tersebut didukung pula oleh Ir. Ahmad Syafiq, MSc, PhD selaku Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang menerangkan, “Kami selalu melakukan studi Knowledge, Attitude and Practice (KAP) secara berkelanjutan untuk mengukur efektivitas program Gerakan Nusantara dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016, studi KAP dilakukan terhadap ratusan guru dan ribuan siswa di enam provinsi selama tiga bulan, hasilnya menunjukkan bahwa sebelum intervensi program dilaksanakan, perilaku dan pengetahuan gizi siswa di wilayah pinggiran kota masih belum merata dan tergolong rendah”.
Program Gerakan Nusantara 2017 menjangkau lebih dari 700 sekolah yang tersebar di 24 kota di propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Serangkaian kegiatan terpadu disiapkan guna mengoptimalkan Gerakan Nusantara di masing-masing sekolah yang menjadi sasaran tujuan. Kegiatan tersebut di antaranya kegiatan edukasi dan pelatihan bagi guru (Training of Trainer) mengenai Pedoman Gizi Seimbang (PGS), serta pola hidup sehat dan aktif. -By Rianita Jati Utami-