Hari Diabetes Sedunia yang diperingati pertama kali tahun 1991 merupakan bentuk tanggapan terhadap pesatnya kenaikan angka jumlah penderita diabetes di seluruh dunia. Tahun ini, Novo Nordisk Indonesia mendukung International Diabetes Federation (IDF) untuk terus mengadakan kegiatan edukasi yang bertemakan “Women and Diabetes – our right to a healthy future”. Dalam kegiatan kali ini, Novo Nordisk juga bekerjasama dengan PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia) bersama Kedutaan Besar Denmark guna meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengetahuan mengenai diabetes gestasional.
Menurut data Diabetes Atlas Edisi ke-8 yang diterbitkan oleh International Diabetes Federation pada tahun 2017, ada lebih dari 199 juta wanita yang hidup dengan diabetes dan angka tersebut diproyeksikan meningkat menjadi 313 juta jiwa pada tahun 2040. Dua dari lima wanita dengan diabetes berada pada usia produktif terhitung lebih dari 60 juta wanita di seluruh dunia. Selain itu, sekitar satu dari tujuh kelahiran dipengaruhi oleh gestational diabetes (GDM), suatu ancaman yang seringkali terbengkalai terhadap kesehatan maupun keselamatan ibu dan anak.
Data IDF Diabetes Atlas edisi ke-8 memperkirakan bahwa jumlah penyadang diabetes di Indonesia mencapai angka 10,3 juta orang pada tahun 2017 dan diprediksi mencapai 16,7 juta pada tahun 2045. Sekitar 53,7% diantaranya tidak terdiagnosa. Saat ini, Indonesia berada pada peringkat keenam sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia.
“Komitmen Novo Nordisk sebagai perusahaan farmasi yang mengedepankan pencegahan dan pengobatan diabetes, kami, Novo Nordisk Indonesia melakukan upaya-upaya mulai dari edukasi dan komunikasi bagi pasien hingga peningkatan kapasitas para praktisi kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Khusus pada tahun ini, sesuai dengan tema yang diusung IDF, kami akan mengkomunikasikan pentingnya akses yang terjangkau dan merata bagi semua wanita yang berisiko ataupun penyandang diabetes agar mendapat pengobatan yang dibutuhkan. Dalam melakukan upaya-upaya ini tentunya kami tidak bekerja sendiri, beberapa di antaranya Kementerian Kesehatan, Kedutaan Besar Denmark dan PERSADIA. Kami berharap, lebih banyak lagi masyarakat yang menyuarakan tentang upaya untuk menghindari diabetes, demi generasi penerus dan untuk Indonesia yang lebih sehat,” kata Morten Vaupel Vice President & General Manager of PT Novo Nordisk Indonesia.
Turut hadir dalam acara diskusi, dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, Spesialis Endokrin yang juga anggota PERSADIA menambahkan, “Diabetes merupakan penyebab kematian kesembilan pada wanita di seluruh dunia yang menyebabkan 2,1 juta kematian per tahun. Penelitian telah menunjukkan bahwa sebagian besar wanita dengan gestational diabetes akan terus mengembangkan bentuk diabetes hingga menjadi diabetes tipe 2 sehingga menyebabkan komplikasi dan biaya perawatan kesehatan lebih lanjut”.
Sehubungan itu, semua perempuan yang menderita diabetes memerlukan akses yang terjangkau dan merata untuk menangani dan mendapatkan pengetahuan mengenai bagaimana cara yang lebih baik untuk mengatasi penyakit diabetes dan meningkatkan kesehatan mereka. Perempuan yang sedang hamil harus memiliki akses yang lebih baik dalam melakukan tes kesehatan secara menyeluruh, mengatasi dan memberi edukasi agar ibu dan anak berada dalam kondisi kesehatan yang baik. Perempuan dan anak perempuan adalah orang yang memiliki peranan utama dalam mengadopsi gaya hidup sehat guna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan generasi mendatang.
HE. Rasmus Abildgaard Kristensen, Ambasador Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia menambahkan, “Pada kesempatan kali ini, saya ingin menekankan bahwa diabetes telah menjadi masalah utama pada kesehatan masyarakat. Tidak hanya menyerang lebih dari 250 juta orang di Indonesia, di negara saya, Denmark, diabetes juga menyerang lebih dari 5,5 juta orang. Denmark berkomitmen untuk menetapkan target dalam memperluas kerjasama dengan Indonesia baik di bidang kesehatan dan juga dalam kerjasama antar pemerintahan, maupun dalam kemitraan publik. Gagasan kolaborasi ini diprakarsai oleh kunjungan Delegasi Kesehatan Indonesia yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementrian Kesehatan ke Denmark pada tahun 2016 silam.”