Moms & Dads, ternyata masih banyak saudara kita yang belum menerima akses penerangan di desanya. Tanpa listrik, aktivitas di malam hari jadi sangat terbatas, si kecil bahkan sulit belajar. Philips Lighting peduli pada isu ini dan meluncurkan program CSR, Kampung Terang Hemat Energi atau KTHE.
Program KTHE sudah dimulai sejak 2015 di sembilan desa, di tiga kabupaten di Sulawesi Selatan. Kampung Terang Hemat Energi memanfaatkan sistem pencahayaan LED tenaga surya, sumber energi yang sangat melimpah dan gratis di Indonesia. Dengan sistem ini, penerangan tak terbatas di rumah-rumah, tapi juga fasilitas umum seperti Puskesmas, sekolah, balai desa dan jalanan.
Tahun ini, Philips Lighting akan mengembangkan program KTHE ke lebih banyak daerah. Sekitar 25 desa di wilayah Sumatera Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah dan Maluku akan memanfaatkan program yang diperkirakan akan memasang 2.886 titik lampu baru itu.
“Kami sangat senang dapat menolong lebih banyak lagi masyarakat melalui program Kampung Terang Hemat Energi,” ujar Rami Hajjar, Country Leader Philips Lighting Indonesia. “Pencahayaan akan membantu meningkatkan kehidupan masyarakat. Sekarang aktivitas tak hanya terbatas di siang hari. Anak-anak bisa belajar di malam hari, Puskesmas dapat beroperasi dalam keadaan darurat dan mobilitas masyarakat serta barang tidak lagi terbatas pada siang hari,” tuturnya di Peluncuran Program Kampung Terang Hemat Energi 2017-2018, di Jakarta Pusat, 2 Agustus.
Untuk setiap desa terpilih, program KTHE memberikan paket pencahayaan LED tenaga surya Philips yang inovatif, terdiri atas : (1) Solar Indoor Lighting System lengkap dengan panel surya, (2) Philips LifeLight yang 10 kali lebih terang dari lampu minyak tanah, dan (3) Solar LED Road Light untuk menerangi jalan-jalan di desa pada malam hari. Tahun ini, program akan diawali dengan menjangkau enam desa di Sumatera Utara.
Program ini menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kopernik, yang bergerak di bidang teknologi untuk memberdayakan penduduk di desa terpencil. Dalam pemilihan desa, Kopernik mengutamakan daerah yang belum tercantum pada rencana pengembangan listrik PLN selama beberapa tahun ke depan.
“Banyak manfaat yang dirasakan penduduk desa lewat program ini, antara lain lebih menghemat biaya, meningkatkan keselamatan dan dapat beraktivitas sosial di malam hari,” ujar Tomohiro Hamakawa, Chief Strategy Kopernik untuk Indonesia. Lewat program CSR ini, Philips Lighting juga bertekad mengakhiri kemiskinan cahaya dalam rangka Tahun Cahaya Internasional PBB.