Gaya MENARI yang satu ini beda dengan yang lain. Moms & Dads cukup meletakkan tiga jari di pergelangan tangan kiri dan rasakan denyut nadi Moms & Dads. Yap, MENARI yang baru saja dikampanyekan di Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, 11 Oktober ini, singkatan dari MEraba NAdi sendiRI untuk deteksi dini kelainan irama jantung atau Fibrilasi Atrium (FA).
FA, menurut Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, Sp.JP(K), FIHA, FasCC, Guru Besar Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI, sering dijumpai tetapi kurang disadari. Padahal FA dapat menyebabkan penggumpalan darah di jantung, yang bila terlepas ke sirkulasi sistemik dan menyumbat pembuluh darah otak akan menyebabkan stroke. Stroke iskemik bahkan menjadi salah satu gejala awal FA.
“Penderita FA memiliki risiko 500% atau lima kali lebih tinggi untuk mengalami stroke dibandingkan orang tanpa FA. Risiko kelumpuhan dan kematian akibat stroke juga lebih tinggi pada pasien FA dibanding pasien penyakit jantung biasa. Sayangnya, di Indonesia banyak kasus kelumpuhan akibat FA terjadi pada usia produktif atau di bawah 60 tahun,” tutur Prof. Yoga.
Agar Moms & Dads dan masyarakat luas lainnya lebih memahami FA, Indonesia Heart Rhythm Society atau InaHRS bersama Asia Pasific Heart Rhythm Society (APHRS), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia cabang Jakarta (PERKI Jaya), Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita dan Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI meluncurkan kampanye MENARI. Ada banyak kegiatan edukatif dan fun yang akan digelar pada 22 Oktober 2017 di Jakarta.
“Kampanye FA tahun ini berbarengan dengan peringatan World Heart Day atau Hari Jantung Sedunia, yang sebenarnya jatuh pada 29 September,” ujar dr. Agung Fabian Chandranegara, Sp.JP(K), Ketua II Panitia Kampanye FA 2017.
Dr. Agung menuturkan, pada Minggu, 22 Oktober 2017 nanti, Moms & Dads bisa mengikuti Fun Bike, Talk Show dan pemeriksaan irama jantung dengan MENARI. Ada juga pemeriksaan faktor risiko dengan EKG, cek tensi, kadar gula darah dan lainnya, hingga konsultasi gratis. Plus, pelatihan bantuan hidup dasar atau CPR training dan senam bersama. Acara akan terpusat di halaman Gedung BRI I dan BRI II, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan pada pukul 06.00 – 11.00 pagi atau bersamaan dengan jadwal Car Free Day.
“Untuk masyarakat yang membawa sepeda, bisa ikut Fun Bike dengan rute Gedung BRI – Monas – BRI. Kalau tidak, bisa ikut senam di halaman Gedung BRI. Kami menargetkan seribu orang peserta,” tutur dr. Agung.
Memahami dan deteksi dini FA tentunya sangat penting, terutama bila Moms & Dads memiliki banyak faktor risiko. Dr. dr. Doni Firman, SpJP(K), FIHA – Ketua PERKI DKI Jakarta Raya mengungkap, walaupun belum ada data kongkrit, penduduk DKI Jakarta berisiko tinggi alami FA.
“Diperkirakan 1-2 % penduduk mengalami FA, apalagi angka penderita hipertensi dan diabetes di DKI cukup tinggi. Usia harapan hidup yang meningkat juga merupakan salah satu faktor risiko. Jadi, sesuai dengan kampanye World Heart Day tahun ini, Share the Power, kenali dan cegah penyakit jantung dan pembuluh darah,” paparnya.