
Si kecil yang baru lahir dan tampak sehat bisa saja mengalami Sudden Infant Death Syndrome atau SIDS. Kematian bayi secara mendadak ini hingga sekarang penyebabnya masih dipertanyakan dan kemungkinan besar terkait lingkungan tempat si kecil tidur. Tapi riset membuktikan, menyusui langsung selama minimal dua bulan akan mengurangi risiko SIDS.
Riset tentang hubungan lamanya menyusui langsung dengan kematian bayi mendadak dirilis akhir tahun lalu melalui jurnal Pediatrics, di Amerika Serikat. Riset ini melibatkan data dari delapan studi internasional tentang breastfeeding pada lebih dari 2.200 kasus SIDS dan lebih dari 6.800 kasus bayi yang selamat. Data bayi yang meninggal dan selamat dibandingkan untuk menemukan perbedaannya.
Para periset kemudian menemukan si kecil yang disusui langsung selama dua hingga empat bulan tingkat risiko SIDS-nya menurun hingga 40%. Si kecil yang disusui langsung selama 4-6 bulan risikonya menurun sampai 60% dan disusui lebih dari enam bulan menurun hingga 64%. Tetapi si kecil yang disusui kurang dari dua bulan tidak mendapatkan proteksi terhadap SIDS.
Studi ini adalah yang pertama kali dilakukan untuk mengetahui kaitan lamanya menyusui langsung dengan SIDS. Moms yang menyusui langsung dan memberikan tambahan formula untuk si kecil, tak perlu berkecil hati karena proteksi tetap ada asalkan si kecil disusui langsung minimal selama dua bulan.
“Kami tidak menemukan perbedaan proteksi yang didapatkan dari pemberian ASI eksklusif dengan partial breastfeeding,” ujar Fern Hauck, periset dari the University of Virginia School of Medicine.
Belum diketahui mengapa menyusui langsung mampu melindungi bayi dari SIDS. Beberapa teori memperkirakan karena kemampuan ASI dalam menangkal virus. Sayangnya, riset yang dilakukan tim Fern Hauck tidak mencakup hal tersebut.
Beberapa riset lain yang dilakukan sepanjang 2017 juga menemukan beragam manfaat ASI dan inisiasi menyusui dini atau IMD. Riset yang dilakukan tim peneliti dari UC Davis misalnya, menemukan si kecil yang menjalani IMD mendapatkan mikrobiom atau bakteri yang lebih beragam. Mikrobiom ini melindungi si kecil dari obesitas, alergi dan penyakit kronis lainnya kelak. Ditemukan juga bahwa 30% bakteri baik dalam usus bayi berasal dari ASI dan 10%-nya berasal dari kulit payudara Moms. Kandungan gula dalam ASI juga mampu melemahkan dan membunuh bakteri jahat.