Bertepatan dengan momentum perayaan Hari Anak Nasional, Suntory Holding Limited (SHD) dan Suntory Garuda Beverage (SGB) meluncurkan Program pendidikan air Mizuiku. Mizu berarti “air”, sedangkan iku berarti “pendidikan” dalam bahasa Jepang. “Mizuiku – Aku Cinta Air Bersih” adalah proyek berkelanjutan untuk mempromosikan kesadaran pelestarian air bersih kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Anak-anak tersebut diharapkan menjadi agen-agen perubahan dalam usaha pelestarian air bersih, terutama bagi keluarga dan teman-teman mereka. Mizuiku adalah program edukasi pelestarian air dari Suntory yang unik dan dirancang untuk membawa anak-anak untuk lebih menyadari keindahan alam dan pentingnya air bersih, serta mendorong mereka untuk mencari cara agar dapat melestarikan sumber air bagi masa depan kita semua. Program Mizuiku terdiri dari tiga sesi pembelajaran yang dilakukan baik di dalam maupun di luar ruangan untuk memberikan siswa kesempatan menjelajahi semua aspek pelestarian air bersih. Pembelajaran dilakukan melalui diskusi interaktif, permainan, lagu dan tarian serta praktek di lapangan yang dirancang agar mereka termotivasi untuk melestarikan air bersih. Mizuiku menargetkan edukasi air untuk 2.500 anak-anak SD berusia antara 10 hingga 11 tahun, di empat daerah termasuk Gowa (Makassar, Sulawesi Selatan), Banjarbaru (Kalimantan Selatan), Tangerang (Banten) dan Sidoarjo (Jawa Timur). Gowa dan Banjarbaru terpilih sebagai lokasi pertama implementasi Mizuiku di Indonesia yang sukses mengedukasi 500 murid dan guru di empat sekolah dasar.
Charles Rossi, Chief Executive Officer, SGB, mengatakan, “Pelestarian air bersih termasuk sumbernya sangat penting bagi kami. Program Mizuiku mencerminkan filosofi perusahaan “Mizu To Ikiru – atau secara harafiah dapat diartikan, “Hidup dengan Air”, yang maknanya lebih dari sekedar memproduksi berbagai produk minuman yang ramah lingkungan dan mengerahkan karyawan kami untuk menjadi relawan. Program Mizuiku membuktikan bahwa kami terus berupaya untuk menjalankan filosofi perusahaan serta berkontribusi pada usaha pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. Seperti halnya di Jepang, kami berharap program ini bermanfaat bagi para murid sekolah dasar di Indonesia yang merupakan pelindung alam Indonesia di masa mendatang.”
Evelyn Indriani, Head of Corporate Relations & Communications, SGB, mengatakan, “Modul Mizuiku juga mencakup cara-cara pelestarian air bersih sederhana, seperti penghijauan, penyaringan air dan biopori. Mizuiku juga mengajak anak-anak untuk mengunjungi pabrik SGB terdekat untuk melihat proses produksi dan pengolahan air. Selain itu, sebagai bagian dari Mizuiku, kami juga berkontribusi pada pembangunan atau perbaikan fasilitas cuci tangan, akses air dan kamar kecil guna meningkatkan sanitasi bagi anak-anak.”
Mizuiku mendapat dukungan dana dari Suntory Holding Japan dan diimplementasikan di Indonesia oleh SGB dengan berkoordinasi bersama Pemerintahan lokal dan sekolah. Menghadiri acara peluncuran Mizuiku di Jakarta yaitu perwakilan pemerintah dari Gowa, Sidoarjo, Tangerang, dan Banjarbaru, serta eksekutif senior dari Suntory Group dan Suntory Garuda Beverage (SGB), mitra LSM, guru dan siswa dari sekolah Mizuiku di Tangerang.
Tasya Kamila, selebriti dan pemerhati lingkungan di Indonesia, menyoroti pentingnya pendidikan lingkungan sebagai bagian terpadu dari program pelestarian lingkungan. “Alam memberi begitu banyak hal secara cuma-cuma kepada kita. Tak hanya udara bersih, air bersih, alam yang indah, pemandangan yang menakjubkan, namun masih banyak lagi. Maka sudah selayaknya menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melestarikan alam agar anak-anak kita tidak memanen masalah yang kita tanam pada hari ini. Tak ada keraguan lagi bahwa melindungi sumber daya alam kita, termasuk air bersih, sangatlah penting. Namun, semua tindakan untuk melindungi alam tersebut tidak berarti tanpa adanya pendidikan lingkungan yang berkelanjutan bagi anak-anak kita.”
Dr. Sci. Rachmat Fajar Lubis, ahli hidrogeologi dari IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia), mengatakan, “Salah satu visi kami dari komunitas para ahli geologi Indonesia, adalah mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, terutama yang berkaitan dengan keilmuan geologis dan bagaimana cara melestarikan sumber air bersih. Menjadi keprihatinan kita bersama ketika para murid sekolah dasar belum mengetahui asal dari air bersih yang mereka konsumsi sehari-hari. Minimnya pengetahuan generasi muda tentang air bersih akan mempengaruhi pula perspektif dan sikap mereka ketika berinteraksi dengan air dan alam. Memerlukan satu generasi untuk mengubah pola pikir, sikap dan kebiasaan manusia, sehingga tepat sekali Mizuiku hadir sebagai inisiatif yang berkelanjutan.”
Kassandra Putranto S.Psi, psikolog klinis, mengatakan, “Sesuai tahapan cognitive development Jean Piaget pada manusia, umur 10-12 adalah masa-masa paling tepat untuk mengedukasi anak sekaligus menanamkan pemahaman dan motivasi untuk melestarikan sumber air bersih, karena pada usia tersebut mereka sudah memiliki kemampuan berpikir abstrak. Diawali dengan informasi lengkap agar mereka memahami pentingnya melestarikan air bersih. Selanjutnya kita munculkan kepedulian dan keinginan untuk berbuat sesuatu dalam usaha pelestarian. Terakhir, menumbuhkan semangat agar mereka punya keyakinan bahwa mereka dapat ikut terlibat dalam berbagai upaya melakukan usaha pelestarian tersebut. Dengan demikian, bukan hanya sebuah keyakinan yang mereka dapatkan namun kepercayaan diri bahwa mereka dapat berkontribusi langsung terhadap pelestarian air bersih dan alam.”
Yuko Koshiishi, General Manager Corporate Social Responsibility, Suntory Holding Japan, mengatakan, “Di Suntory, kami percaya bahwa merupakan tanggung jawab kita bersama untuk memelihara ekosistem alami di hutan demi menjaga ketersediaan air tanah yang berkualitas. Sebagai bagian dari komitmen kami untuk memastikan air dan lingkungan tetap alami dan berlimpah bagi generasi mendatang, Suntory mendesain program edukasi pelestarian air bersih dan alam, yaitu Mizuiku.”
Program Mizuiku dari Suntory telah berlangsung selama 16 tahun. Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2004 di Jepang, Seiring dengan berkembangnya Suntory ke seluruh dunia, program Mizuiku juga terus diperluas. Pada 2015, Suntory meluncurkan Mizuiku di Vietnam. Lebih dari 18,000 siswa telah berpartisipasi di dalamnya. Bulan lalu, program Mizuiku diluncurkan di Thailand dan hari ini, Mizuiku secara resmi diluncurkan di Indonesia. Mizuiku memberi kesempatan kepada generasi muda untuk belajar dari mana air bersih itu berasal, memahami pentingnya air maupun hutan untuk menjaga ketersediaan sumber air bersih. Hingga akhir 2017, hampir 25,000 siswa dan orang tua telah mengunjungi cagar alam air Suntory yang terletak di kawasan hutan yang berdekatan dengan fasilitas produksi Suntory Tennensui. Mizuiku juga telah mengedukasi sekitar 138,000 murid dari sekitar 1,800 sekolah melalui edukasi pelestarian air dalam kelas yang secara efektif memperlihatkan betapa pentingnya siklus air alami dan pelestarian alam.