Idealnya si kecil lahir dengan bobot normal, sekitar 3-4 kg. Tapi tidak sedikit bayi yang lahir dengan bobot rendah, bahkan ada juga yang berbobot di atas rata-rata atau makrosomia. Seperti halnya bayi dengan bobot lahir rendah, makrosomia pun perlu penanganan khusus di Neonatal Intensive Care Unit atau NICU.
Moms mungkin pernah mendengar kelahiran bayi raksasa berbobot 6,3 kg di Sulawesi Utara beberapa bulan lalu. Selain harus dilakukan persalinan cesar, si kecil segera mendapat penanganan tim medis begitu lahir karena mengalami sesak nafas.
Makrosomia ditandai dengan bobot lahir lebih dari 4 kg. Ukuran si kecil yang lebih besar dari rata-rata membuat Moms mengalami kesulitan saat melahirkan sehingga C-section menjadi pilihan terbaik. Kondisi ini kadang sukar diketahui hingga waktu persalinan tiba. Tim medis yang menangani Moms hanya bisa menduganya lewat pemeriksaan USG, yang rutin Moms lakukan selama hamil, dan itu kurang akurat.
Moms kemungkinan akan melahirkan bayi besar karena faktor genetik atau pada kehamilan berikutnya. Selain itu ada beberapa faktor lain yang menyebabkan makrosomia, yaitu:
- Pernah melahirkan bayi berbobot besar. Menurut riset, kemungkinannya 5-10 kali lebih banyak dari Moms biasa.
- Mengalami obesitas
- Tidak dapat mengendalikan kadar gula darah pada Moms pengidap diabetes atau diabetes gestasional.
- Berat badan bertambah drastis selama kehamilan.
- Melahirkan terlambat lebih dari dua minggu dari perkiraan waktu awal
- Kehamilan bayi laki-laki umumnya lebih berpeluang mengalami kondisi ini ketimbang bayi perempuan. Etnis juga berpengaruh dan menurut penelitian, Moms berdarah Hispanik lebih berpeluang dibanding etnis lain.
Moms dengan bayi berbobot besar dianjurkan untuk tidak melakukan persalinan normal karena berisiko terjadi cedera perineal, kehilangan banyak darah dan membahayakan tulang ekor. Bahkan rekomendasi untuk lebih cepat melahirkan pun menurut American College of Obstetrics and Gynecologists, tidak banyak membantu.
Si kecil juga berisiko mengalami pergeseran tulang bahu saat berusaha dilahirkan secara normal karena terjebak di belakang tulang pubik. Bila sudah begini, tim medis harus segera menangani dengan episiotomy agar jalan lahirnya lebih terbuka.