Beda generasi, beda kebutuhan, beda pula cara mengelola kekayaan. PermataBank membagikan edukasi finansial baik secara materi maupun non-materi di tiga kelompok usia krusial pada jutaan keluarga Indonesia.
Menjadikan jutaan keluarga Indonesia melek finansial serta memiliki pemahaman yang utuh tentang kekayaan merupakan dedikasi PermataBank untuk masyarakat. Memasuki tahun ke-4 acara Wealth Wisdom, PermataBank berinovasi kembali dengan mengusung tema ”3 Season of Wealth” bertempat di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta pada awal Agustus 2017 lalu.
Menurut hasil riset, 80% dari orang Indonesia belum sadar finansial*, dan keuangan adalah hal paling tabu no. 2 untuk dibicarakan**, maka memberikan edukasi yang menyeluruh merupakan misi PermataBank kepada jutaan keluarga Indonesia, dimana PermataBank ingin menanamkan melek financial sejak dini. Tentunya hal ini perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, sehingga misi baik ini dapat terealisasikan. Dimulai dari kebiasaan baik #BicaraUang kepada lingkungan keluarga, yang merupakan bentuk keterbukaan dan pembelajaran di lingkungan terdekat. Hal ini diharapkan dapat menciptakan sebuah interaksi yang positif di lingkungan keluarga dan para orang tua dapat dengan aktif mengajarkan anak–anaknya untuk dapat menghargai setiap nilai uang yang mereka miliki.
Dari lahir hingga tutup usia, manusia menghadapi beberapa musim kehidupan. Setiap musim kehidupan memiliki tantangan maupun prioritasnya masing–masing, termasuk soal keuangan dan kebahagiaan. Dr. Thomas Armstrong membagi populasi masyarakat menjadi 3 kelompok dilihat dari kebutuhan finansial mereka serta perpektif mereka tentang makna kekayaan. Kelompok tersebut adalah: Milleninal, Dreamer dan Legacy.
Kelompok Millennial baru memasuki dunia kerja dimana sumber pemasukan mereka masih terbatas. Untuk kelompok ini kekayaan dilambangkan oleh jumlah uang dalam tabungan, jumlah followers ataupun like di social media serta lifestyle kekinian mereka. Kelompok Dreamer merupakan kelompok yang sudah berkeluarga dan memiliki bermacam–macam tujuan hidup serta tujuan finansial. Mampu mencukupi kebutuhan keluarga, memiliki memori berkesan bersama keluarga serta terus meningkatkan standar kehidupan mereka merupakan makna kekayaan bagi para Dreamers. Sedangkan kelompok Legacy sudah mapan finansial sehingga makna kekayaan adalah bagaimana mereka bisa mewariskan hal tersebut ke generasi selanjutnya.
”Memberikan edukasi menyeluruh merupakan misi yang kami ingin sampaikan dalam Wealth Wisdom – 3 Seasons of Wealth tahun ini. Dengan memahami makna dari setiap nilai uang yang dimiliki sejak dini diharapkan menghasilkan generasi yang dapat memiliki kehidupan yang lebih baik sampai pada masa legacy, dimana mereka harus menurunkan nilai– nilai tersebut kepada generasi penerus mereka.” Ujar Bianto Surodjo, Direktur Retail Banking PermataBank
PermataBank percaya bahwa kekayaan bukan tentang materi saja. Kekayaan yang utuh mencakup aspek keuangan, kebahagiaan, hubungan dengan sekitar, kesehatan, pengabdian sosial serta pencapaian tujuan hidup. Pengetahuan tentang setiap aspek tersebut dikemas secara apik dalam 20 sesi kelas yang dibawakan lebih dari 45 pembicara inspiratif seperti Billy Boen, Rene Suhardono, Najwa & Quraish Shihab, Prita Ghozie, Adinia Wirasti, Hamish Daud, Chandra Liow, Michael Essien, Cynthia Riza, Ayu Gani, Ringgo & Sabai, Ratih Ibrahim, Dion Wiyoko, Najwa Shihab, Ernest Prakasa & Arie Keriting dan didukung lebih dari 35 partners dan art collaborators, yang akan menjadi medium yang dapat menyebarkan misi baiknya kepada setiap target yang dituju.
Puncak acara Wealth Wisdom 2017 adalah Family Wisdom Tribute sebagai bentuk apresiasi PermataBank terhadap keluarga Indonesia yang sukses mewariskan kearifan keluarga untuk generasi selanjutnya. Gen Halilintar, Ayla Dimitri, Moran Bersaudara serta Keluarga Kapten Budi Soehardi yang akan membagikan cerita tersebut kepada jutaan keluarga Indonesia.
Selain itu ada juga Photo Exhibition & Art Installation #BicaraUang. Projek kolaborasi antara PermataBank, 7 fotografer, dan Kelas Pagi Jakarta ini dimulai dari ajang pencarian fotografer muda Photogrammer Hunt pada bulan Februari 2017 lalu. Foto dan instalasi yang ditampilkan merupakan karya para finalis Photogrammer Hunt tersebut. Dikurasi oleh Anton Ismael, karya-karya tersebut menyajikan kegelisahan, fakta – fakta, paradoks, dan dilema tentang uang yang dikemas dalam medium yang beraneka rupa. Gelaran Photo Exhibition & Art Installation #BicaraUang ini juga didukung oleh Leica Store Indonesia, Emco, Serrum, dan DGRA Printing.