Yuk, periksa rongga mulut Moms & Dads sekeluarga. SaMuRi atau perikaSa Mulut sendiRi sangat bermanfaat untuk mendeteksi gejala kanker mulut. Gerakan edukatif ini digagas Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia atau ISPMI karena jumlah pasien kanker rongga mulut terus meningkat. Tercatat ada 5.329 pasien pada 2012 dan diperkirakan meningkat 21,5% pada 2020.
“Kanker mulut adalah pertumbuhan massa jaringan lunak mulut yang tidak dapat dikendalikan atau ganas. Penyakit ini mungkin jarang disebut, tetapi pasca terapinya bisa multiple komplikasi, seperti mulut dan rahang yang harus dibuang,” tutur drg. Rahmi Amtha, MDS, Sp.PM, PhD, Ketua ISPMI dalam seminar media di Jakarta Pusat, 13 Desember.
SaMuRi secara rutin dapat mendeteksi lesi atau perubahan pada jaringan mukosa mulut. Perubahannya ditandai dengan perbedaan warna, tekstur maupun bentuk di bagian-bagian rongga mulut, seperti lidah, bawah lidah, langit-langit, gusi, bagian dalam pipi dan lainnya. Waspadai bercak putih maupun warna kemerahan yang tidak biasa. BIsa juga terdapat gabungan warna merah dan putih dengan banyak tonjolan. Sariawan yang tak kunjung sembuh, lebih dari dua minggu atau sebulan, sebaiknya diperiksakan ke dokter gigi.
“Deteksi lesi pra kanker meningkatkan peluang sembuh hingga 64,9%. Bila kemunduran selnya belum terlalu jauh dan respon pengobatan masih baik, maka angka bertahan hidup pasien dapat meningkat lebih dari 80% atau di atas 5 tahun, sehingga angka kematian bisa diturunkan,” ujar drg. Rahmi.
Ia menuturkan, di Indonesia lokasi predileksi di lidah lebih banyak ditemukan pada pasien kanker rongga mulut. Faktor risiko yang sangat signifikan adalah kebiasaan merokok atau mengonsumsi tembakau. Faktor risiko lainnya adalah kebiasaan mengonsumsi alkohol, faktor genetik, pola makan, kebiasaan menyirih pinang di beberapa daerah, hingga kebersihan rongga mulut yang rentan terinfeksi jamur dan virus.
“Pasien kebanyakan adalah laki-laki berusia di atas 40 tahun. Tapi sekarang ini usia pasien semakin muda,” papar drg. Rahmi. Berdasarkan riset drg. Rahmi sendiri di RSGM Usakti, Jakarta, pada 2009-2012, dari 149 pasien rujukan, 11,4 %-nya positif mengidap kanker mulut.
Selain membiasakan SaMuRi, kunjungan rutin ke dokter gigi enam bulan sekali dapat mendeteksi masalah di rongga mulut. Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Dr. drg. R.M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM mengatakan,”Dokter gigi bukan hanya memeriksa masalah gigi, tapi memegang peran penting untuk melakukan deteksi awal kanker mulut.”