Susu sapi yang biasa kita minum mengandung dua jenis β-casein protein A1 dan A2, yang dicerna secara berbeda dalam tubuh kita. Beberapa tahun terakhir, pengembangan industri susu sapi perah menemukan sapi A2. Sapi ini hanya menghasilkan susu dengan β-casein proteins A2 saja, yang dipercaya lebih bersahabat dengan sistem pencernaan kita.
Susu mengandung nutrisi lengkap yang terdiri dari protein, lemak, dan karbohidrat sebagai sumber energi, mineral, dan vitamin untuk mendukung fungsi tubuh. Sayangnya tidak semua orang dapat mencerna susu sapi dengan baik dan mengalami efek seperti mual, diare hingga alergi. Hal tersebut bisa menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya konsumsi susu di negara kita. Data Kementerian Pertanian tahun 2016 menyebut, konsumsi susu di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
Pakar gizi, dr. Rizal Alaydrus, MSc. menjelaskan, “Gejala mual, kembung, dan/atau diare setelah mengonsumi susu terjadi karena kandungan protein beta casein A1 dalam susu, yang bereaksi dengan protein pencernaan lainnya di dalam tubuh, sehingga memicu gejala yang menyerupai intoleransi terhadap laktosa.”
Secara umum, susu sapi mengandung protein A1 dan protein A2 dengan rasio 40% dan 60%. Awalnya sapi di seluruh dunia hanya menghasilkan protein A2, namun seiring waktu dan adanya mutasi genetik, semakin banyak sapi yang menghasilkan susu dengan kandungan protein A1. Sapi A2 kini didapat dari proses seleksi alami dengan melalui seleksi tes DNA, tanpa rekayasa genetik.
Dunia kesehatan menganggap, susu dari sapi A2 berpotensi lebih baik secara nutrisi maupun toleransi oleh sistem pencernaan. Susu yang hanya mengandung protein A2, dipercaya lebih mudah dicerna oleh tubuh dan nutrisinya lebih mudah diserap.
PT ABC Kogen Dairy kini menghadirkan terobosan baru lewat KIN Fresh Milk, susu segar dari sapi A2. Peternakan yang dikelola oleh PT ABC Kogen Dairy hanya memelihara jenis sapi A2, yang telah melalui proses pemeriksaan yang ketat. Dimulai dari kualitas kesehatan sapi, kondisi hidup, hingga pemeriksaan DNA untuk memastikan susu yang dihasilkan tidak mengandung protein A1.
“Seharusnya minum susu sama seperti kita mengonsumsi minuman lain, yang tidak menimbulkan respon di perut. Banyak orang menduga hal ini disebabkan karena mereka lactose intolerant, padahal bisa jadi karena tubuhnya tidak dapat mencerna protein A1 dalam susu,” ujar Anton Budiharjo, Marketing Manager KIN.
Tiffany PratiwiSuwandi, Brand Manager KIN memaparkan, “KIN Fresh Milk merupakan produk susu segar pertama di Indonesia yang berasal dari sapi A2, 100% susu segar, tanpa ada yang ditambahkan atau dikurangi pada kandungannya. KIN Fresh Milk hanya mengandung protein A2 yang lebih bersahabat untuk perut, sehingga lebih mudah dicerna dan diserap dalam tubuh.”
KIN Fresh Milk hadir dalam 3 rasa favorit, yaitu Full Cream, Chocolate, dan Coffee. KIN Fresh Milk juga merupakan satu-satunya produk susu yang dikemas dalam botol dengan UVlight barrier untuk menjamin kualitas produk tanpa bahan pengawet.
“Dengan ragam rasa Kin Fresh Milk yang tersedia, konsumen memiliki kebebasan untuk menikmati manfaat murni dari susu sapi segar tanpa kuatir rasa eneg atau kembung. Kin Fresh Milk juga hadir sebagai pilihan yang lebih sehat bagi para penggemar susu dan aman untuk dikonsumsi anak usia 2 tahun ke atas,” tutup Tiffany. Tertarik mencoba, Moms & Dads?