
Tahun 2020 telah membawa perubahan dramatis pada kehidupan hampir semua orang, tak terkecuali bagi sosok ibu. Pandemi menjadikan peran ibu kian penting. Mulai dari menjadi garda terdepan penjaga kesehatan keluarga, pengelola keuangan, hingga memastikan pertumbuhan dan proses pembelajaran anak tetap berjalan dengan baik. Memahami beban ibu yang yang semakin berlipat ganda dan membutuhkan ketangguhan, MY BABY kembali menyuguhkan #MYBABYMomversity 2021 dengan tema “Smart Parenting in Uncertain World”. Hadir untuk turut memberikan langkah jitu yang dapat membantu ibu semakin kuat jalankan multiperan: Tiara Puspita, M. Psi – Psychologist, Kimberly Ryder – seorang ibu muda dan public figure, Alvin Hartanto – Nutritionist dan Prita Ghozie – Financial Planner.
“MY BABY melihat bahwa multiperan yang ibu jalankan selama pandemi sebagai hal yang tak mudah. Terbukti, sebuah studi dari UN Women mengungkapkan 57% wanita mengalami peningkatan stres dan kecemasan, akibat bertambahnya beban mengurus keluarga dan juga pekerjaan rumah tangga, serta permasalahan ekonomi1. Belum lagi ditambah berbagai ketidakpastian yang masih menghantui, seperti kapan pandemi berakhir? kapan sekolah kembali dibuka? bagaimana situasi ekonomi ke depan? Karenanya, kami berharap kehadiran #MYBABYMomversity tahun ini mampu membantu ibu mengurangi kecemasan yang ia hadapi. Dengan demikian, anggota keluarga khususnya anak-anak dapat menjadikan ibu sebagai role model yang senantiasa bahagia sekaligus tangguh”, ujar Selva Marsentiani, Senior Head of Brand Communications & Content MY BABY.
“Ibu kerap kali harus bersentuhan dengan berbagai macam tantangan, bahkan sebelum pandemi melanda. Kekhawatiran akan kesejahteraan anak, kurang istirahat, tidak cukup “Me Time”, serta berbagai permasalahan yang ibu hadapi di saat pandemi jelas membuat ibu semakin kewalahan. Karenanya, kemampuan menyadari pikiran, emosi dan apa yang ibu rasakan secara fisik dan mental pada momen saat ini, adalah kunci agar ibu mampu beradaptasi dan fokus pada apa yang bisa ia kendalikan, bukan pada hal-hal yang belum pasti”, ungkap Tiara Puspita, M. Psi.
Tiara menambahkan, ada 3 hal yang dapat ibu lakukan agar bangkit dari situasi krisis yang dihadapi dan tangguh jalani perannya selama masa-masa menantang ini:
- Self-care – Ibu dapat mengurangi rasa stress dan cemas dengan lebih peduli terhadap dirinya. Selain dengan memanjakan diri, ibu juga bisa melakukan meditasi untuk membuat ibu lebih rileks dan mendapatkan fokusnya kembali. Menempatkan kondisi fisik dan emosional sebagai prioritas, mampu membantu ibu mencapai kebahagiaan serta kesehatan yang optimal untuk dirinya dan keluarga;
- Ciptakan keharmonisan keluarga – Ketika ibu mencontohkan hubungan yang penuh kasih dengan ayah dan anak-anak, mereka akan merasa lebih aman dan dicintai. Bahasa yang positif, aktif mendengarkan, dan empati bukan saja membantu menciptakan lingkungan keluarga yang damai dan bahagia pada saat-saat stres seperti sekarang, namun juga dapat mempermudah ibu dalam melakukan pembagian tugas dengan seluruh anggota keluarga;
- Latih diri untuk menerima situasi yang ada, baik situasi yang dapat diubah dan dikendalikan maupun tidak – Sadari bahwa ibu tidak harus selalu sempurna. Dengan memahami batasan antara kedua hal tersebut, ibu dapat mengarahkan energinya secara lebih efektif dan optimal pada hal-hal yang berada dalam kendali. Penerimaan dapat membantu ibu untuk lebih mampu menerima diri sendiri dengan kelebihan dan kekurangan yang ada, dan dapat membantu memaksimalkan kualitas self-care dan me-time yang dilakukan untuk dirinya sendiri.
Berbagi pengalamannya, Kimberly Ryder mengatakan, “Selain memulai dengan mencintai diri sendiri, peran support system juga sangat besar dalam membantu seorang ibu mampu mewujudkan kebahagiaannya, sekaligus membuatnya menjadi lebih tangguh dalam menghadapi segala tantangan. Beruntung saya memiliki pasangan yang tak hanya setia mendampingi, namun terus meluangkan waktu memberikan dukungan, terutama di saat kami baru memiliki buah hati pertama kami, dan harus melakukan semua hal di negara lain tanpa bantuan keluarga. Belum lagi ketika saya harus melakukan persalinan anak kedua kami di tengah pandemi. Kecemasan tentu ada. Namun dengan dukungan orang-orang terdekat, dan belajar menerima situasi melalui pola pikir yang positif, membuat saya dapat melewati segala kesulitan dengan mudah”.
Selain bahagia, untuk menjadi tangguh dalam situasi dan kondisi saat ini, ibu juga harus sehat dan memastikan keluarga juga terjaga kesehatannya. Menjaga kesehatan mulai dari dalam, dengan memastikan kebutuhan harian nutrisi pada tubuh, amatlah penting. “Ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan untuk memenuhi gizi seimbang yaitu kenali kondisi tubuh, pahami kandungan gizi dari asupan makanan yang di konsumsi dan terapkan pola makan yang tepat. Makanan sehat tidak harus mahal dan melewati proses pengolahan yang rumit. Nutrisi, vitamin, dan mineral yang tepat bisa didapatkan dari bahan makanan sederhana yang diolah dengan cara dan takaran yang tepat. Tak berhenti sampai di situ, menerapkan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan pun diperlukan. Karena jika tidak, akan menimbulkan risiko dan berbahaya bagi tubuh”, jelas Alvin Hartanto.
“Harapan ke depannya, #MYBABYMomversity tetap bisa menjadi wadah pengembangan diri andalan ibu, sekaligus membuat ibu terus teredukasi sehingga mampu jalani peran di situasi apapun. Setelah berhasil melewati satu tahun pandemi, saat ini merupakan kesempatan bagi ibu untuk menumbuhkan ketangguhan yang lebih kuat. Kami yakin, ibu akan lebih siap mentolerir ketidakpastian dan lebih tangguh mengembangkan strategi untuk memecahkan masalah”, tutup Selva.
[metaslider id=17365]