Bulan Ramadan yang penuh berkah akan segera tiba loh Moms & Dads. Bagi Moms & Dads yang beragama muslim, puasa di bulan ini merupakan ibadah yang dinanti setiap tahunnya. Selain sebagai ibadah, menahan lapar dan dahaga mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari juga mendatangkan manfaat kesehatan. Namun, kekhawatiran mengenai masalah kesehatan Mom & Dad selama berpuasa, banyak anggapan keliru yang berdampak terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh seperti pola dan asupan makanan yang kurang tepat saat sahur dan berbuka puasa.
“Memahami kondisi kesehatan masyarakat Indonesia selama berpuasa di bulan Ramadan. Halodoc kembali berkomitmen untuk menyediakan akses kesehatan yang mudah dan nyaman digunakan. Layanan yang bersifat preventif dan kuratif ini dimaksudkan untuk mendukung masyarakat agar tetap fokus dan bugar dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan,” tegas Felicia Kawilarang, Vice President Marketing Communications Halodoc. “Sebagai layanan kesehatan berbasis online yang telah hadir selama tiga tahun belakangan, Halodoc mencatat keluhan kesehatan masyarakat saat berpuasa yang dikonsultasikan dengan para dokter melalui aplikasi yaitu, masalah pencernaan, konstipasi dan sakit kepala,” sambung Felicia.
Kebiasaan masyarakat Indonesia yang cenderung kurang memperhatikan pola konsumsi makanan saat bulan Ramadan juga dapat memicu keluhan-keluhan di atas, antara lain:
- Makan dengan porsi berlebih saat sahur agar merasa kenyang seharian.
- Tidak memperhatikan komposisi dan nutrisi pada saat sahur dan berbuka yang justru menjadi kunci ketahan tubuh selama berpuasa.
- Makan sedikit saat sahur dan berbuka dapat berpengaruh terhadap berat badan
- Melewatkan makan sahur yang berimbas nafsu makan lebih besar saat berbuka puasa sehigga porsi makan lebih banyak.
“Kekhawatiran masyarakat akan masalah kesehatan dapat menganggu ibadah puasa. Terkadang masyarakat percaya mitos bahwa makan banyak saat sahur dapat membuat kita kenyang sepanjang hari atau makan sedikit saat sahur dan berbuka akan membuat berat badan turun. Nyatanya saat sahur tubuh kita membutuhkan nutrisi yang tepat dengan jumlah yang memadai agar kuat berpuasa 12-13 jam serta tetap nyaman dalam melakukan kegiatan sehari-hari, bukan hanya sekedar kenyang. Karenanya asupan nutrisi yang tak seimbang dapat menimbulkan keluhan seperti nyeri lambung, sakit kepala, dehidrasi, konstipasi bahkan stress karena kurang makan, minum dan istirahat yang cukup. Terlebih, mengonsumsi makanan berlemak, manis, ataupun karbohidrat yang berlebihan, justru akan meningkatkan jumlah kalori dan berpotensi obesitas,” ungkap Dr. Jovita Amelia, MSc, SpGK, Dokter Ahli Gizi.
Berdasarkan kajian literatur Sadiya et al. (2011). Effect of Ramadan fasting on metabolic markers, body composition, and dietary intake in Emiratis of Ajman (UAE) with metabolic syndrome.; Trabelsi et al. (2011). Effects of Ramadan Fasting on Biochemical and Anthropometric Parameters in Physically Active Men , puasa Ramadan dapat menurunkan berat badan dan persentase lemak tubuh serta meningkatkan HDL. Namun, penurunan berat badan akan optimal jika memang selama puasa mengatur jenis makanan yang dikonsumsi, baik ketika sahur atau berbuka. Karena puasa Ramadan justru malah meningkatkan berat badan, alasannya karena tidak ada perubahan gaya hidup khususnya bagaimana mengatur strategi untuk makan yang benar saat sahur dan berbuka, menurut sumber yang di dapat dari Bakhotmah, B. (2011). The puzzle of self-reported weight gain in a month of fasting (Ramadan) among a cohort of Saudi families in Jeddah, Western Saudi Arabia.
Berikut lima tips dari Dr. Jovita Amelia, MSc, SpGK dalam memilih makanan saat puasa khususnya sahur agar tubuh tetap bugar:
- Pilih hidangan sahur dengan komposisi gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan kalori harian. Makanan yang lengkap dan berenergi dapat memenuhi kebutuhan energ sepanjang hari. Makanan dengan karbohidrat kompleks dapat melepaskan energi secara perlahan selama puasa. Komponen makanan yang seimbang juga dapat mengoptimalkan kondisi tubuh yang terdiri dari; 50%-60% karbohidrat, 15%-20% protein dan 20%-25% lemak.
- Cukupi kebutuhan cairan dan zat besi saat sahur dapat membantu distribusi oksigen tetap terjaga selama berpuasa, sehingga tubuh akan terasa lebih bugar, tidak mudah lemas dan mudah mengantuk.
- Untuk mengurangi rasa haus, hindari gorengan dan hidangan yang mengandung banyak garam. Lebih lanjut, makanan yg digoreng akan memperlambat pengosongan lambung sehingga memicu naiknya asam lambung. Serta jangan lupa untuk penuhi kebutuhan cairan 2 liter per harinya.
- Hindari konsumsi makanan manis yg berasaal dari karbohidrat sederhana berlebih saat sahur, karena akan lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh sehingga mudah menyebabkan rasa lapar. Jika ingin mengonsumsi makanan manis, maka pilihlah makanan manis yang berasal dari karbohidrat kompleks seperti seperti sayur, buah dan umbi-umbian.
- Biasakan untuk berolahraga selama puasa. Latihan ringan sebelum atau sesudah berbuka puasa dengan durasi pendek dan intensitas lebih rendah akan membantu kebugaran tubuh selama Ramadan.
Menjalankan ibadah puasa yang khusyuk tentu menjadi idaman umat muslim, Zivanna Letisha, Selebriti dan seorang ibu berbagi pengalaman sulitnya menjaga pola makan yang baik dan benar saat Ramadan, “Sehari-hari saya dan suami cukup menjaga pola makan kami. Namun, saat bulan Ramadan tiba sulit bagi kami untuk menjaga kebiasaan tersebut, dengan padatnya jadwal berbuka puasa bersama keluarga dan para sahabat, kami kerap cheating soal makanan. Terlebih saat waktu sahur, karena sudah lelah seharian beraktivitas kami kadang lebih memilih untuk makan makanan yang instan, tapi kurang bernutrisi. Sehingga tubuh jadi kurang nyaman dan malah mengalami kenaikan berat badan. Jika tubuh kurang fit, jadi cepat sakit. Tapi dengan padatnya jadwal di bulan Ramadan, sulit bagi saya untuk mengatur jadwal kunjungan ke dokter. Oleh karena itu, saya terbantu dengan layanan Halodoc yang memungkinkan saya dan keluarga untuk bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui aplikasi. Ditambah lagi jika saya membutuhkan obat dengan segera secara praktis dapat dipesan lewat fitur Buy Medicines dari Halodoc.”
Layanan kesehatan Halodoc dilengkapi fitur “Talk to a Doctor” yang memudahkan pengguna untuk berkonsultasi dengan 150 dokter umum, 15 dokter ahli gizi dan juga 50 dokter spesialis kandungan. Serta layanan “Buy Medicines” yakni layanan apotek antar yang memudahkan pengguna dalam membeli obat tanpa perlu repot pergi keluar rumah. Halodoc juga menyediakan beragam artikel kesehatan yang memberikan informasi bermanfaat untuk menjalankan keseharian tetap bugar dan berstamina di bulan Ramadan.
“Melalui layanan dan fitur yang disediakan, Halodoc berharap dapat mempermudah masyarakat di Indonesia dalam mengakses fasilitas kesehatan selama bulan Ramadan, sehingga dapat menjalankan ibadah puasa dengan berkah dan sehat hingga hari kemenangan,” tutup Felicia.
Halodoc juga memberikan cahsback 20% bagi pembelian obat dan produk kesehatan melalui layanan “Buy Medicines” dengan metode pembayaran menggunakan GO-PAY. Promo ini berlangsung dari tanggal 6 Mei hingga 20 Mei, 2019. Jadi jangan khawatir akan kesehatan Moms & Dads selama berpuasa nanti ya.