Keluarga harmonis tak hanya melibatkan Moms, Dads dan si kecil saja. Yap, kakek nenek dari kedua belah pihak alias mertua Moms & Dads sering ikut menentukan juga. Disayang mertua tentunya akan membuat Moms & Dads merasa lebih tentram, apalagi bila tinggal berdekatan atau sering berinteraksi.
Hubungan yang baik dengan mertua perlu dibangun sejak sebelum menikah. Evita Djaman, M.Psi, psikolog klinis anak dan remaja dari TigaGenerasi mengingatkan begitu anaknya, alias Moms atau Dads, memutuskan menikah, orangtua sebagai calon mertua juga tidak kalah panik.
“Bagaimana tidak panik, kan anaknya yang sudah bertahun-tahun bersama dia mau diambil ‘orang lain’. Pasti ada rasa cemburu,” ujarnya saat peluncuran buku Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan yang ikut ditulisnya, di Jakarta, 13 April 2017.
Evita menambahkan, memasuki usia senja orangtua mengalami perubahan karakter, pola pikir dan cara pandang. Mereka bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau memiliki emosi dan perilaku yang cenderung tidak stabil. Para menantu pun diminta untuk lebih memahami dan menyesuaikan diri dengan karakter beliau. Ini berguna untuk menghindari konflik yang tidak perlu.
Selain itu, menjaga komunikasi dengan mertua sangat diperlukan. Bila perlu, Moms atau Dads bahkan bisa menjadikan mereka sebagai tempat curhat atau teman menjalankan hobi. Dengan begitu, mertua akan merasa dihargai dan dilibatkan.
“Mertua itu senang loh, bila menantu memuji. Dia juga senang kalau menantu minta dimasakin sesuatu,” ujar Evita.
Psikolog senior ini juga berbagi beberapa tips agar Moms & Dads tetap disayang mertua, yang tercantum dalam buku Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan. Di antaranya, menanyakan pada pasangan seperti apa kebiasaan keluarga terutama orangtuanya sejak sebelum menikah. Tanyakan apa yang disukai dan tidak mereka sukai, serta nilai-nilai yang ditanamkan dalam keluarga pasangan karena bisa jadi sangat berbeda dengan nilai dalam keluarga Moms atau Dads.
Setelah menikah, jangan lupa melibatkan mertua dalam acara keluarga. Moms atau Dads juga perlu mengingatkan pasangan untuk rutin menghubungi orangtuanya atau pamitan bila akan melakukan perjalanan ke luar kota.