Saat anak-anak mengembangkan karakter, Moms & Dads tentu ingin membantu dan mengarahkannya menjadi positif. Tetapi tanpa sengaja kita malah bisa membuatnya merasa kurang percaya diri, takut mencoba, dan kuatir gagal.
Si kecil bisa sangat sensitif pada perkataan kita dan orang di sekitarnya. Apa yang dikatakan tentang dia bisa jadi melekat, menciptakan persepsi, dan membuatnya percaya bahwa ia memang seperti itu. Jadi, sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam mengomentari anak. Hindari kata-kata yang terkesan menghakimi, seperti, ‘dasar kamu memang nakal,’ atau ‘Ade pendiam sekali,’ dan sejenisnya.
Ada beberapa tips yang bisa Moms & Dads terapkan untuk membantu si kecil mengembangkan rasa percaya diri. Ini dia:
- Memujinya dengan tulus karena usaha yang telah ia lakukan. Dorong si kecil untuk tidak berorientasi pada hasil akhir saja. Contoh, si kecil tidak terpilih masuk tim sepakbola sekolah. Hindari bilang, ”Lain kali berusaha lebih keras, pasti berhasil.” Cobalah katakan,”Mom bangga sama usaha kamu walaupun belum berhasil.”
- Hibur dia dengan kata-kata lucu bila gagal melakukan sesuatu. Tidak semua bisa dikerjakan si kecil dan selalu ada tahapan untuk kemampuannya.
- Menjadi panutan yang baik. Kalau Moms atau Dads sering pesimis, suka mengeluh, atau tidak menyadari kemampuan dan batasan sendiri, si kecil akan menirunya.
- Perhatikan apakah si kecil mulai menilai dirinya sendiri secara berlebihan dan tidak realistis. Bila iya, arahkan dia menjadi lebih realistis agar tidak terdorong menjadi sangat perfectionist atau terlalu narsis dan sombong.
- Membantu meluruskan persepsi. Persepsi diri sendiri yang kurang tepat akan menjadi kenyataan pada anak-anak. Misalnya, karena pernah mendapat nilai matematika jelek, ia merasa tidak bisa matematika. Katakan bahwa ia murid yang baik dan dorong semangatnya untuk belajar lebih tekun.
- Memberi pelukan dan pujian spontan saat ia berusaha keras mengerjakan sesuatu atau mencoba lagi setelah gagal. Tetapi jangan berlebihan karena bisa membuatnya angkuh, merasa lebih unggul dari orang lain.
- Memberi masukan positif agar si kecil merasa dipahami dan dihargai. Terbiasa mengungkapkan perasaan dan berpikir jernih akan membantunya dalam mengambil keputusan yang lebih baik di kemudian hari.
- Ciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman. Anak yang merasa tertekan atau selalu ketakutan dimarahi dan dihukum akan memiliki rasa percaya diri rendah. Begitu juga dengan anak yang sering mendengar pertengkaran orangtua.
- Libatkan si kecil dalam beragam pengalaman yang membangun. Ajak dia lebih banyak mengikuti aktivitas kelompok ketimbang kompetisi agar ia belajar cara bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik.
Masalah di sekolah, di-bully teman, dan banyak faktor lain juga bisa mempengaruhi rasa percaya diri si kecil. Tugas Moms & Dads adalah mendorongnya untuk lebih terbuka dan menempatkan diri sebagai pemberi solusi yang dapat dipercaya oleh si kecil. Rasa percaya diri yang sehat akan membuat anak lebih bertanggung jawab dan memiliki harga diri di kemudian hari.