
Berolahraga saat hamil sangat dianjurkan dan memiliki banyak manfaat untuk Moms. Selain membuat Moms lebih bugar, menyehatkan kehamilan, juga memudahkan persalinan dan mempercepat pemulihan setelah melahirkan.
Tapi Moms juga perlu berhati-hati agar tidak cedera atau malah membahayakan kehamilan. Apalagi bila Moms sebelumnya tidak rutin berolahraga. Beberapa aturan berikut perlu Moms terapkan agar mendapat manfaat berolahraga yang maksimal.
Berkonsultasi dulu dengan dokter
Pastikan kondisi kehamilan Moms pada dokter kandungan atau bidan dan diskusikan latihan seperti apa yang cocok untuk Moms. Umumnya, bila tidak ada komplikasi, Moms dapat melakukan olahraga yang Moms inginkan tanpa membahayakan janin.
Mengkonsumsi lebih banyak kalori
Berolahraga saat hamil membakar kalori sehingga Moms perlu asupan yang cukup untuk menjaga kekuatan dan nutrisi tubuh. Selama pertumbuhan janin, Moms juga perlu menambah berat badan disesuaikan dengan berat badan Moms sebelum hamil. Untuk Moms dengan body mass index (BMI) ideal, antara 18,5-24,9, dibutuhkan tambahan kalori sebesar 300 per hari atau lebih bila Moms berolahraga.
Hindari olahraga ekstrim
Bila Moms menyukai olahraga dengan kontak fisik, sebaiknya hentikan dulu selama hamil. Begitu juga dengan latihan yang memerlukan keseimbangan tubuh, seperti menunggang kuda dan bersepeda. Tapi bila Moms terbiasa bersepeda, bisa dilakukan saat perut belum terlalu besar atau sebaiknya beralih ke sepeda statis. Selain lebih mudah kehilangan keseimbangan, selama hamil persendian dan ligament Moms cenderung merenggang dan longgar membuat lebih mudah cedera.
Memakai pakaian yang nyaman
Pilih pakaian olahraga yang longgar dan memiliki sirkulasi udara dengan bra yang nyaman dan sepatu sneakers yang tidak kesempitan.
Pemanasan & pendinginan
Selalu lakukan pemanasan sebelum berolahraga agar otot dan sendi-sendi Moms siap serta detak jantung tidak naik drastis. Lakukan juga pendinginan di akhir sesi olahraga.
Jangan berbaring telentang
Berbaring telentang pada Moms dengan punggung datar setelah trimester pertama akan menekan pembuluh vena cava. Akibatnya, aliran darah ke jantung berkurang, membuat otak dan rahim kekurangan oksigen. Moms bisa pusing, bernafas pendek dan mual.