Konsumen Indonesia tidak perlu lagi khawatir untuk menggunakan produk santan kemasan sebagai bahan dasar dan pelengkap makanan dan minuman, karna menurut Dr.Ing Azis Boing Sitanggang,STP,MSc selaku Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan melalui teknologi Ultra High Temperature (UHT) yang memanaskan produk santan kelapa kemasan pada 140°C dalam waktu 8-15 detik hingga kondisi sterilitas komersil ini telah tercapai (F°>3 menit). Dengan demikian, mikroba target berupa Clostridum botulinum, dan mikroorganisme patogen maupun pembusuk yang terdapat dalam produk tersebut telah dimusnahkan. Implikasinya dari proses ini adalah produk dapat bertahan lebih lama jika disimpan pasa suhu ruang, dan waktu proses yang relatif cepat dapat menjaga nutrisi dan rasa alami dari santan kelapa tersebut. Tetra Pak Indonesia memberi informasi pentingnya kepada ibu rumah tangga agar tidak ragu memanfaatkan kebaikan santan kelapa kemasan.
Sebagai salah satu negara produsen kelapa terbesar di dunia hingga mencapai 17.7 juta pada tahun 2016. Secara umum banyak konsumen Indonesia yang memanfaatkan kelapa sebagai kopra,minyak kelapa, hingga santan yang sering menjadi bahan dasar atau pelengkap kekayaan kuliner nusantara. Dibalik rasanya yang gurih, santan kelapa juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh, salah satunya antioxidant yang bahkan lebih tinggi dibandingkan susu sapi dan kambing sebagaimana ditentukan oleh penelitian di Malaysia tahun 2015.
Fatmah Bahalwan selaku pelaku industri kuliner dan pendiri Natural Cooking Club membagikan cerita tentang gaya hidup ibu rumah tangga yang dituntut cepat dan multi tasking “Sebagai seorang ibu sekaligus pegiat komunitas dan media social di bidang kuliner, tentunya saya ingin berkreasi untuk menciptakan beragam kuliner secara praktis. Saya harus memilih bahan baku masakan makanan minuman yang segar sekaligus mampu memperkuat cita rasa. Santan kelapa kemasan merupakan contoh produk penuh kebaikan karna tidak hanya mudah dipakai, rasa gurih dan segarnya pun terasa tanpa perlu memarut dan memeras santan kelapa secara manual”.
Memahami kebutuhan itu, Tetra Pak Indonesia, selaku perusahaan global terkemuka pada pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman menyadari pentingnya memberi informasi yang tepat kepada ibu rumah tangga agar tidak ragu memanfaatkan kebaikan santan kelapa kemasan. Melalui serangkaian teknologi pemrosesan dan pengemasan, beragam kebaikan santan kelapa kemasan yang dapat dinikmati konsumen meliputi :
- Rasa dan nutrisi yang terlindungi melalui teknologi UHT dan kemasan aseptic dari Tetra pak, sehingga tidak membutuhkan pengawet.
- Praktis dan tidak membutuhkan waktu lama saat menyiapkan, sehingga dapat dipakai secara langsung.
- Aspek kebersihan dan higienis yang terjangkau melalui kemasan aseptic.
- Tersedia dalam beragam ukuran kemasan sehingga cocok untuk beragam masakan dan minuman.
Terkait dengan komitmen perusahaan pada lingkungan, Tetra Pak Indonesia juga telah memanfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab seperti yang telah diperlihatkan oleh kolaborasi dengan label Forest Stewardship Council (FSC®), sebuah organisasi non-profit global yang mempromosikan pengelolaan hutan secara bertanggung jawab melalui sertifikasi ekolabel.
Selain itu, kemasan makanan minuman Tetra Pak juga telah di daur ulang sebagaimana yang bisa dilihat dari hasil produk daur ulang seperti atap gelombang yang berkualitas hingga karya kreatif lain yang berwawasan lingkungan. Tahun 2018 lalu Tetra Pak telah mendaur ulang lebih dari 10,338 ton kemasan karton. Pada tahun ini, Tetra Pak Indonesia berhasil berhasil menggandeng beberapa mitra pengumpul baru dan total telah ada 5 mitra pengumpul yang bertanggung jawab untuk wilayah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jabodetabek, sehingga tingkat daur ulang diharapkan naik mencapai 24% pada tahun mendatang.