Setiap satu tahun sekali, Pekan ASI internasional selalu diperingati di minggu pertama bulan agustus (1-7 agustus). Pada awalnya gerakan pekan ASI internasional ini merupakan tindak lanjut dari Deklarasi Innocenti tahun 1990 di Florence, Italia, itu mengambil tema “Breastfeeding A Key to Sustainable Development”, di mana menyusui menjadi kunci untuk tercapainya 17 Sustainable Development Goals (SDGs) yang targetnya tercapai pada 2030. Di antaranya menghilangkan kemiskinan, ketidakadilan, dan menghadapi perubahan iklim.
Namun, menurut hasil survey kesadaran masyarakat akan pentingnya ASI eksklusif terus berkurang. Tidak sedikit dari masyarakat khawatir apabila ASI yang diberikan pada bayi tidak mengenyangkan sehingga ditambah susu formula, bahkan ada yang menambahkan makanan yang tidak sesuai dengan usia si kecil.
ASI eksklusif adalah asupan terbaik untuk sikecil selama 6 bulan sejak bulan pertama dilahirkan, dan tidak perlu di tambah dengan pemberian makanan pendamping ataupun susu formula. Baru nanti setelah usia sikecil lebih dari 6 bulan, sikecil baru boleh diberikan makanan pendamping ASI dan tetap di berikan ASI hingga usia 2 tahun
Banyaknya dukungan dari berbagai pihak pada si Ibu juga sangat berpengaruh demi meningkatkan kesadaran dalam pentingnya memberikan ASI pada sikecil. Dukungan dari suami dan anggota keluarga bisa berupa meyakinkan bahwa ibu dapat menyusui dan memberikan ASI, dan membuat ibu nyaman seperti memijat, membantu mengurus bayi, dan melakukan pekerjaan rumah tangga bila diperlukan.
Dukungan dari tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan adalah memberikan penjelasan mengenai manfaat menyusui dan pemberian ASI, menjelaskan teknik-teknik dasar menyusui, dan mendukung ibu terus memberikan ASI setiap kali kontrol.
Bagi ibu bekerja, dukungan dari rekan kerja dan tempat bekerja juga sangat penting. Seringkali kegagalan menyusui berawal saat ibu menyusui mulai bekerja.