Area kewanitaan atau area V sangat sensitif, Moms. Kebersihannya penting dijaga agar tidak mengalami ketidakseimbangan pH atau tingkat keasaman. Bila itu terjadi, Moms akan lebih mudah mengalami infeksi jamur, bakteri maupun yang lainnya di area tersebut.
Tingkat keasaman atau pH alami area V adalah 3,8 – 4,2. Dengan tingkat keasaman seperti ini, bakteri baik atau lactobacillus lebih dominan daripada bakteri jahat sehingga infeksi sulit terjadi. Menurut dr. Mery Sulastri, Educator & Trainer Mundipharma Indonesia, bakteri baik melindungi area tersebut dari berbagai gejala infeksi, seperti gatal, bau dan keputihan berlebih.
“Masalah pada area kewanitaan biasanya adalah keputihan, bau tak sedap, gatal, sakit saat bersenggama dan timbul flek kecoklatan. Masalah-masalah ini biasa kami sebut vaginitis,” tutur dr Mery dalam talkshow setelah peluncuran BETADINE™ Feminine Wash dan Wipes di Glass House, Ritz Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta, 24 April 2018.
Ia menambahkan, ada tiga penyebab utama vaginitis, yaitu jamur, bakteri dan trikomonas atau penyebab penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual. Masing-masing memiliki ciri khas. Infeksi bakteri ditandai dengan bau dominan dan nyeri serta sensasi panas saat berhubungan intim. Sementara infeksi jamur ditandai keputihan seputih susu, kental dan gatal. Infeksi ini umum terjadi karena lembab. Sementara infeksi akibat trikomonas biasanya cairan yang keluar berwarna kuning kehijauan, berbusa dan kadang berbintik merah seperti stroberi. Tapi bisa juga tanpa gejala.
Membersihkan area V dengan air bersih secara rutin setiap hari dan menjaganya agar tidak sering lembab adalah dua cara termudah untuk mencegah vaginitis. Moms juga bisa memilih pembersih area kewanitaan khusus yang mengandung prebiotik. “Prebiotik membantu pertumbuhan bakteri baik karena berfungsi sebagai makanan atau nutrisi bagi perkembangan lactobacillus di area kewanitaan. Jadi, prebiotik bisa menjaga tingkat pH normal area tersebut,” ujar dr. Mery.
Ia mengingatkan agar Moms tidak menggunakan sabun mandi biasa untuk membersihkan area V. Sabun mandi memiliki pH antara 9-10 dan tidak sesuai dengan pH area kewanitaan. Penggunaannya dapat menyebabkan kekeringan pada kulit dan berpotensi peradangan atau vulvar dermatosis, yang dapat mengganggu tingkat pH alami dan flora normal area tersebut.
Untuk membantu Moms mencegah keputihan, Mundipharma melalui brand BETADINE®, meluncurkan BETADINE™ Feminine Wash dan Wipes. Berbeda dengan produk sebelumnya, BETADINE® Feminine Hygiene yang berupa antiseptik, pembersih area kewanitaan BETADINE™ Feminine Wash dan Wipes bisa digunakan sehari-hari.
“BETADINE™ Feminine Wash memiliki kandungan prebiotik dan formula alami Tri-care™, yang membantu pertumbuhan bakteri baik dan menjaga keseimbangan pH alami area kewanitaan,” ujar Adi Prabowo, Marketing and Innovation Regional Mundipharma (Asia Pacific, Latin America, Africa, Middle East).
Produk ini hadir dalam empat varian yang bisa disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan Moms. Varian pertama, Gentle Protection dengan perlindungan antioksidan dari bunga Immortelle untuk sehari-hari. Varian kedua, Fresh and Active dengan Lemon Verbana untuk kesegaran lebih lama saat berolahraga atau beraktivitas fisik berat. Ketiga, Odour Control dengan ekstrak alami Witch Hazel. Keempat, Moisturising dengan ekstrak Calendula Oil untuk kondisi kering setelah melahirkan atau menopause.