Selama hamil, ada beberapa perubahan pada darah Moms. Salah satunya kadar hemoglobin atau Hb menurun, yang membuat Moms cenderung mengalami anemia. Pengaruh anemia saat Moms hamil bisa fatal pada janin dan sebaiknya dihindari sejak awal Moms merencanakan kehamilan.
Anemia ditandai dengan kadar Hb yang lebih rendah dari angka normal. Tanpa kehamilan, kadar Hb normal Moms berkisar antara 12-14 g/dl. Di usia kehamilan 32-34 minggu kadar normalnya menurun menjadi 11-12 g/dl.
Moms akan didiagnosa mengalami anemia ringan bila kadar Hb berkisar antara 9-10.9 g/dl dengan perbandingan sel darah merah terhadap volume darah atau hemotokrit antara 37-49%. Anemia sedang terjadi bila kadar Hb 7-9 g/dl dan hemotokrit 24-37%. Sementara anemia parah ditandai dengan kadar Hb < 7 dan hemotokrit 13-23%, dan sangat parah bila Hb < 4 dengan hemotokrit <13%.
Dr. dr. Ali Sungkar, SpOG(K), Ketua Umum Perkumpulan Perinatologi Indonesia (PERINASIA) dan Anggota Dewan Pertimbangan Obstetri dan Genokologi Indonesia (POGI) Cabang DKI Jakarta menjelaskan, “Kadar Hb yang diharapkan pada ibu hamil jumlahnya adalah diatas 11 g/dl. Gejala anemia pada ibu hamil sama dengan anemia pada bukan ibu hamil, seperti cepat lelah, jantung berdebar-debar, pusing, dan mata berkunang-kunang.”
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi Moms sehingga memicu anemia, seperti kebutuhan zat besi meningkat selama hamil. Bisa juga faktor kelainan darah seperti Thalassemia, penyakit infeksi, pendarahan, dan kurangnya asupan nutrisi terutama zat besi dan folat.
Pakar dari Divisi Fetomaternal, Departemen Obstetri & Ginekologi FKUI / RSUPN – CM ini kemudian menjelaskan pengaruh anemia pada kehamilan Moms. Bila Moms mengalami anemia sedang hingga parah, konsekuensinya pada Moms adalah mudah lelah, mendadak pingsan, nafas pendek dan nyeri dada. Selain itu anemia menyebabkan:
- Berat badan sulit bertambah selama hamil
- Berisiko melahirkan prematur
- Pre-eklampsia
- Peluruhan plasenta dan infeksi
- Masalah persalinan, pendarahan dan syok
- Gagal jantung
- Puerperal Sepsis atau infeksi setelah melahirkan atau keguguran
- Sub-involution atau rahim sulit kembali ke kondisi normal setelah melahirkan
- Embolisme atau penyumbatan pembuluh darah setelah melahirkan
Pengaruh anemia Moms pada janin adalah:
- Perkembangan mental terhambat, terutama pada Moms yang mengalami anemia kekurangan zat besi
- Berat badan lahir rendah
- Kelahiran prematur, sebelum usia gestasional 37 minggu
- Kematian di periode perinatal. Periode perinatal umumnya dimulai sekitar lima bulan sebelum dilahirkan hingga satu bulan setelah dilahirkan
- Volume cairan amniotik rendah
- Keguguran mendadak
- Placental Hypertrophy atau perbesaran plasenta.
Dr. Ali Sungkar berpesan agar Moms dapat mencegah anemia sebelum hamil dengan pola hidup sehat, terutama asupan gizi seimbang yang cukup. Begitu pula ketika hamil. “Yang penting dan harus diperhatikan oleh ibu hamil yang mengalami anemia adalah memperhatikan asupan gizi, terutama sebelum masa kehamilan, dan menyampaikan keluhan saat hamil,” ujar dalam seminar Pemeriksaan Hemoglobin (Hb), langkah awal kenali gejala anemia di Jakarta, 12 April.