Moms & Dads, jangan biarkan si kecil berantem terus dengan kakaknya. Hubungan kakak adik yang kurang baik akan terbawa hingga mereka dewasa. Sebaliknya, bila mereka akur sejak dini banyak keuntungan yang akan didapat di masa depan.
Telah banyak riset yang menunjukkan hubungan kakak adik yang baik memiliki dampak positif. Di antaranya, terhindar dari depresi di usia dewasa dan mampu menjalani hidup dengan lebih bahagia. Hubungan yang ’bersahabat’ juga akan membuat mereka lebih kuat menghadapi kejadian traumatis atau sakit. Kakak adik akan saling memberi dukungan secara emosional, sosial maupun psikologi walaupun mungkin nanti mereka tinggal berjauhan.
Berikut ini tiga alasan mengapa hubungan kakak beradik sangat penting:
- Tidak seperti hubungan pertemanan, ikatan kakak beradik tak akan pernah putus. Riset menunjukkan, tali persaudaraan ini seringkali menjadi hubungan terlama dalam hidup seseorang.
- Hubungan saudara kandung sangat alamiah. Mereka berbagi orangtua yang sama, lingkungan yang sama, ingatan bahkan mungkin pengalaman yang tidak jauh beda.
- Saudara kandung kita adalah bagian dari pohon keluarga. Ini berarti ia adalah bagian dari hidup kita, seseorang yang memiliki sejarah yang sama membuat tak ada hubungan lain yang bisa menandinginya.
Lalu bagaimana caranya membangun hubungan yang baik di antara mereka? Moms & Dads bisa menerapkan beberapa cara berikut:
- Mulai sedini mungkin untuk membentuk rasa saling menghargai antara saudara kandung. Jangan biarkan mereka saling ejek atau membahayakan saudaranya.
- Sediakan waktu eksklusif. Selain meluangkan waktu untuk bermain bersama, buatlah waktu eksklusif bersama Dads atau Moms secara bergantian. Cara ini bisa untuk mencegah persaingan di antara mereka.
- Hindari menganakemaskan salah satu di antara mereka
- Tentukan waktu untuk jalan bareng sekeluarga, mungkin seminggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali. Isi momen ini dengan mengobrol santai dan berikan kesempatan berbicara yang sama pada setiap anak.
- Ajari win-win solution. Ketika mereka berselisih paham, ajari bagaimana bernegosiasi dan berkompromi untuk mendapatkan win-win solution. Awalnya, Moms & Dads bisa menetapkan beberapa peraturan di rumah. Lama-lama mereka akan dapat menemukan solusi sendiri tanpa campur tangan Moms & Dads.
- Dorong mereka melakukan ‘proyek’ bersama untuk membangun kekompakan.