Minyak ikan dengan kandungan asam lemak alami omega-3 DHA, diperlukan buat perkembangan dan menjaga fungsi otak. Tapi bila Moms menganggap konsumsi minyak ikan selama hamil membuat bayi yang dilahirkan lebih cerdas, ternyata tidak terbukti.
Kesimpulan ini berasal dari riset yang dijalankan selama tujuh tahun, Moms. Tim periset dari South Australian Health and Medical Research Institute, North Adelaide, Australia mengikuti tumbuh kembang sekitar 540 anak, yang mommy-nya mengonsumsi suplemen dengan kandungan DHA 800 mg per hari dan yang mengonsumsi placebo atau pil kosong pada setengah terakhir usia kehamilan mereka.
“Hasil penting dari riset ini adalah IQ atau kecerdasan anak tidak terpengaruh oleh konsumsi minyak ikan saat Moms hamil,” ujar Jacqueline Gould, penulis utama riset.
Riset yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association, 21 Maret ini menemukan, tak ada perbedaan kemampuan bahasa, akademis maupun kemampuan fungsi eksekutif pada anak yang dilahirkan oleh dua kelompok tadi, di usia 7 tahun. Kemampuan eksekutif berarti kumpulan keahlian mental, seperti kemampuan merencanakan sesuatu, fokus, menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.
Sebelumnya, tim periset mengevaluasi anak-anak tersebut di usia 18 bulan. Hasilnya, tidak ada perbedaan kemampuan kognitif, bahasa maupun perkembangan motorik. Begitu juga ketika mereka mengevaluasi anak-anak di usia 4 tahun. Tidak ada perbedaan dalam kemampuan intelektual dan nilai IQ rata-rata mereka pun sama. Tetapi beberapa orangtua dari kelompok pengonsumsi DHA melaporkan masalah perilaku dan fungsi eksekutif, yang menurut Gould bukan efek samping suplemen minyak ikan.
Konsumsi minyak ikan atau suplemen yang mengandung DHA pada Moms hamil sebelumnya juga pernah diteliti oleh beberapa tim riset lain. Susan Carlson, profesor bidang nutrisi dari University of Kansas Medical Center, USA, bersama timnya menemukan suplemen DHA untuk Moms hamil berguna menurunkan risiko kelahiran prematur. Sementara periset di Belanda menemukan konsumsi suplemen ini selama hamil dapat menurunkan risiko asma pada anak hingga 30%.
Tapi hasil beberapa riset ini masih perlu penelitian lebih lanjut. Council for Responsible Nutrition, asosiasi perdagangan suplemen di Amerika Serikat mengungkap, riset terbaru memiliki banyak kekurangan karena tidak meneliti latar belakang keluarga responden dan asupan gizi Moms selama hamil, di luar konsumsi suplemen.
